Usai Mengadu ke Kemenperin, Aksi Penolakan Pabrik Miras di Banten Berlanjut
Aksi penolakan terhadap pabrik minuman keras (miras) di kawasan Industri Modern, Banten, terus berlanjut.
Penulis: Annas Furqon Hakim | Editor: Jaisy Rahman Tohir
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim
TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU - Aksi penolakan terhadap pabrik minuman keras (miras) di kawasan Industri Modern, Banten, terus berlanjut.
Kali ini, sejumlah ulama dan santri menggelar aksi teatrikal dengan berbaring di depan pabrik tersebut.
Para peserta aksi berharap stakeholder terkait bisa mengambil langkah tegas soal keberadaan pabrik miras tersebut.
"Karena ini penyakit masyarakat dan ini bisa merusak generasi bangsa," kata perwakilan ulama, KH Fahaddudin, Jumat (13/9/2024).
Fahaddudin menyampaikan keprihatinannya atas keberadaan pabrik miras di kawasan yang dinilai seharusnya menjadi simbol industri halal.
"Aksi ini merupakan bentuk nyata dari para ulama yang telah melakukan petisi keberatan yang telah ditandatangani 100 ulama Banten sebelumnya," ujar dia.
Sebelumnya, Ulama asal Banten, KH Amal Faihan Maimun, membeberkan hasil pertemuan dengan Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Jakarta Selatan, pada Rabu (28/8/2024).
Amal bersama sejumlah ulama lainnya dan para santri mendatangi Kemenperin untuk mengadukan keberadaan pabrik minuman keras (miras) di Banten.
Dalam audiensi tersebut, Amal diterima oleh Direktur Industri Minuman, Hasil Tembakau, dan Bahan Penyegar Kemenperin, Merrijantij Punguan Pintaria.
Ia menyebut Kemenperin memberikan respons positif. Ia mengatakan, Kemenperin akan meninjau langsung ke pabrik miras tersebut pada pekan depan.
"Dari informasi yang kami terima, Insya Allah Senin depan pihak Direktorat Minuman Kementerian Perindustrian akan mendatangi lokasi pabrik," kata Amal kepada wartawan, Jumat (30/8/2024).
Nantinya, lanjut Amal, pihak Kemenperin juga bakal melibatkan kepolisian setempat.
"Sedangkan untuk kerjasama dengan Polda atau Polres, mereka akan turun ke lapangan secepatnya," ujar dia.
Para ulama berharap agar langkah yang akan diambil Kemenperin ini menjadi awal dari tindak lanjut atas aduan mereka.
| Dipuji Rocky Gerung, Gubernur Banten Ini Malah Kena Semprot Advokat Senior: "Perlu Dinepalkan!" |
|
|---|
| Beda dari Gubernur Banten, Dedi Mulyadi Ancam Tutup Sekolah Bila Orangtua Nekat Kriminalisasi Guru |
|
|---|
| Dedi Mulyadi Pesan ke Ortu Jika Anak Dihukum Guru, Laporan Kepsek Penampar Siswa Merokok Berlanjut? |
|
|---|
| 'Siap Dihujat Warganet?' Kritik Pengamat, Terungkap Pesan Gubernur ke Kepsek Penampar Siswa Merokok |
|
|---|
| Rocky Gerung Puji Setinggi Langit Gubernur Banten Tindak Kepsek SMAN 1 Cimarga: "Jangan Dibully" |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.