Menilik Makna Baju Demang yang Dipakai Gibran saat Pelantikan, JJ Rizal: Identik dengan Musuh Pitung
Saat pelantikan sebagai wakil presiden, Gibran Rakabuming Raka mengenakan baju adat betawi yang diketahui merupakan Baju Demang Betawi.
Bedanya ada pada penutup kepala. Sebab pada dahulu, para Demang atau pejabat mengenakan surjan sebagai penutup kepala.
Sementara ASN Jakarta mengenakan peci sebagai penuutp kepala.
Sebab setelah kemerdekaan RI, mayoritas warga Betawi mengenakan kopiah sebagai penutup kepala pelengkap Baju Demang.
Pemilihan kopiah tersebut terinspirasi dari tokoh Bung Karno dan Bung Hatta.
Adapun salah satu ciri khas Baju Demang adalah kain sarung batik yang dilipat di atas celana panjang.
Letaknya di bawah baju jas dengan posisi agak miring atau serong. Oleh sebab itu, pakaian ini juga dikenal dengan nama pakaian Ujung Serong.
Namun, di sisi lain, Baju Demang diduga oleh Pemilik Sanggar Nusantara Dot Com Bachtiar Jamaluddin menjadi pesan yang disampaikan berkaitan dengan pemindahan Ibu Kota dari Jakarta ke Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Pemilihan baju Betawi masih rasa terima kasih kepada Jakarta yang sudah tidak lagi menjadi Ibu Kota,” ujarnya kepada Kompas.com.
Baju Demang yang dikenakan dipandang ingin menyampaikan apresiasi terhadap Jakarta yang telah mengemban tugas sebagai Ibu Kota secara resmi sejak tahun 1966.
“Kemudian, pemilihan jas tutup Palembang (kombinasi jas demang dan songket Sumatera Selatan) yang digunakan pak Prabowo melambangkan keberagaman kelompok etnik (di Indonesia),” ujar Bachtiar.
Selain itu, pemilihan baju ini juga disebutnya sebagai kepraktisan. Pasalnya, cara menggunakan jas demang sama seperti jas pada umumnya.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.