Kecelakaan Tol Cipularang KM 92

Pulang Silaturahmi ke Calon Besan, Satu Keluarga Asal Bekasi jadi Korban Kecelakaan Tol Cipularang

Heri Anwar (50) dan keluarganya jadi korban kecelakaan beruntun di Tol Cipularang KM 92, mereka baru pulang silaturahmi ke rumah calon besan.

Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Rr Dewi Kartika H
Yusuf Bachtiar/TribunJakarta.com
Edi Suryadi (39) Ketua RT 04 RW 03 Kelurahan Padurenan, Mustikajaya, Kota Bekasi kediaman satu keluarga korban kecelakaan tol Cipularang yang berhasil selamat saat menunjukkan kondisi mobil yang ditumpangi warganya. 

Laporan wartawan TribunJakarta.com Yusuf Bachtiar 

TRIBUNJAKARTA.COM, MUSTIKAJAYA - Heri Anwar (50) dan keluarganya jadi korban kecelakaan beruntun di Tol Cipularang KM 92, mereka baru pulang silaturahmi ke rumah calon besan di Kabupaten Garut, Jawa Barat. 

Heri dan keluarga tinggal di Jalan Bengkong 11, RT 04 RW 03, Kelurahan Padurenan, Kecamatan Mustikajaya, Kota Bekasi

TribunJakarta.com mencoba mendatangi kediaman Heri, tetapi seluruh keluarga masih dalam perawatan di rumah sakit daerah Purwakarta. 

Melalui sambungan telepon yang ditunjukkan ke ketua RT setempat Edi Suryadi, Heri mengatakan, seluruh anggota keluarganya selamat. 

Heri mengatakan, dia berangkat ke Garut sejak Sabtu (9/11/2024), mengendarai mobil Honda Freed yang dikemudikan adik iparnya. 

Penumpang mobil terdiri dari Heri sendiri, istrinya Fantye Nurlaili Sari (45), ketiga anaknya Tio Fajar Muhtadina (27), Daffa Dwi Juliansyah (21) dan kekasihnya Indah Lazuardiah (20) serta putri bungsunya Nazwa Tri Herfani (15). 

"Kita berangkat dari rumah tujuan ke Garut Sabtu sore sekitar jam setengah 3, di mobil tujuh orang, ke sana ke rumah pacar anak saya si Tio acara silaturahmi," kata Heri melalui sambungan telepon, Selasa (12/11/2024). 

Heri memastikan, ketujuh orang yang ikut dalam rombongannya selamat dari kecelakaan beruntun meski menderita luka ringan. 

"Alhamdulillah tidak ada yang terlalu serius, apa namanya luka di kepala dikitlah karena ada benturan," ujar Heri. 

Dia dan keluarga saat ini masih di rumah sakit daerah Purwakarta, dia berharap kasus ini dapat segera dituntaskan agar seluruh korban mendapat solusi yang terbaik. 

"Kita pasti minta yang terbaik, ya gimana ya, ya terbaiklah kita minta," ucap Heri.

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

 

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved