Kecelakaan Tol Cipularang KM 92

Ayah Ungkap Gelagat Tak Biasa Amanda Sebelum Meninggal Dalam Kecelakaan di Tol Cipularang

Sunyoto (50) merasakan ada yang tak biasa dari sikap anaknya, Amanda Marisa alias Salsa (13), sebelum insiden kecelakaan beruntun di Tol Cipularang

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim

TRIBUNJAKARTA.COM, JAGAKARSA - Sunyoto (50) merasakan ada yang tak biasa dari sikap anaknya, Amanda Marisa alias Salsa (13), sebelum insiden kecelakaan beruntun di Tol Cipularang, Purwakarta, Jawa Barat.

Amanda meninggal dunia dalam peristiwa kecelakaan tersebut. Sedangkan 29 korban lainnya mengalami luka-luka.

Sunyoto mengaku sempat mengajak Amanda untuk makan bakso pada Kamis (7/11/2024) atau empat hari sebelum kecelakaan di Tol Cipularang.

Namun, tak seperti biasanya yang selalu senang saat ditraktir sang ayah, saat itu Amanda justru menolaknya.

"Hari kamis, ketemu sama keponakan saya tuh. Beli bakso. Saya suruh beli bakso, nggak mau, biasanya mau," kata Sunyoto, Rabu (13/11/2024).

Sunyoto menuturkan, ketika itu Amanda hanya mau makan semangkuk berdua dengan saudaranya.

"Maunya makan sama ponakan saya. Ponakan saya lagi beli bakso, makan dah tuh bareng," tutur dia.

Saat terjadi kecelakaan, Amanda menumpangi mobil Toyota Avanza berwarna Silver yang dikemudikan istri anggota TNI, Kartika Eka Putri (27).

Berdasarkan informasi yang diperoleh keluarga dari rumah sakit, Amanda duduk di jok mobil bagian tengah.

"Kalau dari telepon semaleam, dijelasin sama bagian rumah sakitnya, dia ngejelasin, dia (Amanda) posisinya ada di sebelah kiri belakang," kata ayah Sunyoto.

Sunyoto menduga Amanda dalam posisi melindungi anak dari Kartika berinisial N (2) saat terjadi kecelakaan. Dugaan itu berdasarkan luka yang dialami Amanda dan N.

"Soalnya dia punya bekas memar di punggungnya itu, dan si N ini kok nggak kena. Mungkin bisa jadi dia melindungi si N gitu," ujarnya.

Ia mengungkapkan, pembuluh darah di kepala Amanda pecah diduga akibat benturan yang sangat keras saat terjadi kecelakaan.

"Saya curiganya nih, di bagian kepala, mungkin dia kebentur terlalu keras, atau ketumpuk si kardus-kardus ini kan. Itu kan truk kardus kan, dia ketumpuk, kardus-kardus ini kena kepala, dan benturannya itu benar-benar kencang, mungkin sampai pembuluh darah di kepalanya pecah gitu," ungkap Sunyoto.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved