Demo Tuntut Jalan Tembus Dibuka, Warga Kapuk Muara Bentrok dengan Petugas Keamanan PIK
Aksi unjuk rasa warga Kapuk Muara di kawasan perumahan elit Pantai Indah Kapuk (PIK), Penjaringan, Jakarta Utara berakhir ricuh pada Jumat (14/2/2025)
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Wahyu Septiana
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, PENJARINGAN - Aksi unjuk rasa warga Kapuk Muara di kawasan perumahan elit Pantai Indah Kapuk (PIK), Penjaringan, Jakarta Utara berakhir ricuh pada Jumat (14/2/2025) siang.
Bentrokan pecah setelah petugas pengamanan khusus (Pamsus) kawasan PIK membubarkan massa secara paksa, meski aksi unjuk rasa ini awalnya berlangsung damai.
Akibat bentrokan ini, beberapa warga Kapuk Muara yang menjadi peserta demo mengalami luka-luka terkena lemparan batu dan benda lainnya dari pihak keamanan PIK.
Berdasarkan pengamatan TribunJakarta.com, awalnya sekitar 1.000 warga Kapuk Muara menggunakan mobil komando, odong-odong, bajaj, hingga motor pribadi bertolak ke arah Jalan Pantai Indah.
Warga berniat menggelar unjuk rasa di depan kantor pemasaran PT Mandara Permai yang diketahui merupakan salah satu perusahaan pengembang properti di kawasan PIK.
Unjuk rasa tersebut untuk menuntut pihak pengembang PIK membuka akses jalan tembusan yang telah ditutup sejak 2015.
Rombongan warga yang sedang dalam perjalanan ke kantor pemasaran PT Mandara Permai tiba-tiba diadang oleh segerombolan petugas keamanan kawasan PIK di depan kompleks perumahan Long Beach.

Di sana, puluhan petugas keamanan kawasan PIK yang mengenakan baju merah bertuliskan "Pamsus" sudah memblokade jalan sambil menenteng tongkat bambu.
Tak mau berseteru, warga akhirnya bersedia menggelar aksi unjuk rasa di Jalan Pantai Indah alias tidak sampai di tujuan awalnya.
Orasi pun dimulai, beberapa perwakilan warga menyuarakan aspirasi mereka dari atas mobil komando, disambut riuh dukungan warga lainnya yang memenuhi jalan.
Di sela-sela orasi, terdengar provokasi dari beberapa petugas keamanan PIK.

Provokator itu mengejek warga dan meminta mereka membubarkan diri.
Bentrokan akhirnya pecah ketika provokasi itu terus berlanjut, dan warga didorong mundur oleh petugas keamanan PIK.
Dalam pantauan TribunJakarta.com, para petugas keamanan PIK berlari ke arah warga sambil mengacungkan tongkat bambu yang mereka bawa.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.