Demo Tuntut Jalan Tembus Dibuka, Warga Kapuk Muara Bentrok dengan Petugas Keamanan PIK
Aksi unjuk rasa warga Kapuk Muara di kawasan perumahan elit Pantai Indah Kapuk (PIK), Penjaringan, Jakarta Utara berakhir ricuh pada Jumat (14/2/2025)
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Wahyu Septiana
Sufyan menyebutkan bahwa warga telah mengirimkan pemberitahuan resmi ke pihak terkait dan berkoordinasi dengan kepolisian.
Namun, saat demonstrasi berlangsung, mereka malah mendapat perlakuan kasar dari pihak keamanan PIK.
"Kami datang dengan damai, tidak membawa senjata, tidak membawa pentungan. Tapi kami justru dipukul mundur oleh orang-orang yang tidak kami kenal. Banyak warga yang terkena lemparan batu dan bambu," ungkapnya.
Ia juga menyebutkan bahwa mobil komando mereka dirusak, dan beberapa warga mengalami luka cukup parah hingga harus mendapatkan jahitan di kepala dan pelipis.
"Ada sekitar delapan orang yang terluka," katanya.
Munir, anggota Lembaga Musyawarah Kelurahan (LMK) RW 05 Kapuk Muara, menjadi salah satu korban dalam insiden ini.
Ia mengaku mengalami sesak di dada setelah ditarik oleh pihak keamanan perumahan.
"Saya ditarik cukup sakit, dada saya sesak. Saya tidak merasa dimanusiakan. Saya warga Kapuk Muara sejak lahir, dan kami hanya ingin menyuarakan aspirasi kami," ujar Munir.
Ia juga menambahkan bahwa dirinya sempat diinterogasi oleh petugas keamanan yang mempertanyakan identitas dan keberpihakannya.
"Saya bilang, kalau abang netral, abang pasti mengerti kondisi kami. Setiap banjir 10 sentimeter dari dipan, kami yang merasakan," tegas dia.
Warga Kapuk Muara tetap bersikeras agar akses jalan di Jalan Row 47 segera dibuka.
Mereka berencana membawa kasus ini ke Komnas HAM dan melaporkan tindakan kekerasan yang mereka alami ke pihak kepolisian.
(TribunJakarta)
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.
Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.