Kebut Normalisasi Ciliwung, Pemprov DKI Ajukan Tambahan Anggaran Rp158 Miliar

Gubernur DKI Pramono Anung sudah mengumumkan penetapan lokasi (penlok) normalisasi Sungai Ciliwung. Pemprov DKI pun mengusulkan penambahan annggaran.

Kompas/Agus Susanto
NORMALISASI CILIWUNG - Foto udara hunian warga dan Kali Ciliwung yang membelah Kelurahan Kampung Melayu, Jakarta Timur dan Bukit Duri, Jakarta Selatan. Gubernur DKI Pramono Anung sudah mengumumkan penetapan lokasi (penlok) normalisasi Sungai Ciliwung. Pemprov DKI pun mengusulkan penambahan annggaran. 

Meski demikian, lahan seluas puluhan ribu meter persegi itu tak akan langsung dibebaskan secara serentak.

“Karena kami harus menyesuaikan dengan kemampuan sampai dengan Desember 2025,” ujarnya.

Normalisasi Ciliwung Dimulai Lagi Juni 2025

Normalisasi Sungai Ciliwung jadi salah satu program andalan pengendali banjir yang dijalankan sejak era Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.

Program ini pun masif dilakukan di era Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok.

Namun, konsep program ini sempat diubah di era Gubernur Anies Baswedan yang memimpin Jakarta pada periode 2017-2022.

Selama lima tahun kepemimpinan Anies, program ini seolah jalan di tempat dan tak menunjukkan program berarti.

Kepala Unit Pengadaan Tanah Dinas SDA DKI Jakarta Roedito Setiawan mengakui, selama lebih dari se-dekade, progres pengerjaan normalisasi Sungai Ciliwung baru mencapai kurang lebih 50,9 persen.

“Rencana panjang normalisasi 33,69 kilometer. Realisasi yang sudah ditanggul 17,17 kilometer dan yang belum ditanggul/dibebasan 16,52 kilometer,” ujarnya.

Proses pengerjaan normalisasi Sungai Ciliwung ini terkesan lamban lantaran ada penolakan dari warga yang tinggal di bantaran Ciliwung.

“Pada tahap persiapan atau konsultasi publik pengadaan tanah, tidak menutup kemungkinan terdapat masyarakat yang menolak tanahnya dibebaskan untuk normalisasi,” ujarnya.

Meski demikian, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyatakan komitmennya untuk segera melanjutkan program normalisasi Sungai Ciliwung.

“Banjir bisa kami tangani secara bertahap dan mudah-mudahan nanti di bulan Juni, kami akan mulai kembali normalisasi Sungai Ciliwung,” ucapnya, Rabu (14/5/2025).

Pramono mengaku bakal melakukan pendekatan humanis dengan mengajak masyarakat berdialog.

“Kami tentunya akan secara serius melakukan pendekatan kepada masyarakat, karena enggak mungkin tidak dipindahkan,” ujarnya.

“Kami akan duduk bersama, prinsipnya adalah bukan kemudian melakukan penggusuran, tetapi apapun ini kan untuk kepentingan publik,” sambungnya.

(TribunJakarta)

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved