2 Ormas Betawi Bersuara Usai Prmono-Rano Kompak Mau Larang Ondel-Ondel Dipakai Ngamen

Dua ormas Betawi bersuara menanggapi sikap Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta, Pramono Anung-Rano Karno yang kompak melarang ondel-ondel dipakai ngam

TribunJakarta/Nur Indah Farrah Audina
ORMAS BICARA ONDEL-ONDEL - Suasana di Kampung Ondel-Ondel di Jalan Kembang Pacar, RT 10 RW 3 dan RT 11 RW 3, Kelurahan Kramat, Senen, Jakarta Pusat. Kini, Gubernur Jakarta Pramono Anung melarang ondel-ondel dipakai mengamen. Hal itu mendapat dukungan dari ormas Betawi. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Dua ormas Betawi bersuara menanggapi sikap Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta, Pramono Anung-Rano Karno yang kompak melarang ondel-ondel dipakai ngamen di jalan.

Kedua ormas itu adalah Badan Musyaawarah atau Bamus Betawi dan Forum Betawi Rempug (FBR).

Larangan dari dua pemimpin Jakarta itu sendiri masih sebatas pernyataan.

Sedangkan peraturannya sendiri masih digodok.

Kata Pramono-Rano

Menurut Wakil Gubernur Jakarta, Rano Karno, ondel-ondel itu tidak layak dimainkan di jalan.

Boneka besar yang biasa dimainkan dengan musik gambang kromong itu harus ditampilkan di tempat yang lebih pantas.

Pihaknya tengah menggodok Peraturan Daerah (Perda) soal budaya Betawi, dan akan ada aturan khusus soal ondel-ondel.

"Kebetulan kami sedang menyusun satu Perda tentang Lembaga Adat Betawi. Nah ini kita akan masukkan supaya dia (ondel-ondel) tampil di tempat yang pantas untuk tampil intinya seperti itu," ujar Rano usai Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila di Balai Kota Jakarta, Senin (2/6/2025), dikutip dari Kompas.com.

Menurut Rano, ondel-ondel merupakan seni tradisional Betawi yang memiliki sejarah kuat dan perlu diperhatikan.

Hal ini tidak tercermin dari penggunaan ondel-ondel yang dipakai mengamen.

"Dalam waktu ke belakang memang kita lihat hanya dianggap ornamen mainan, nah itu yang membuat perihatin," ucap Rano. 

Sebelumnya, Gubernur Jakarta Pramono Anung meminta agar ondel-ondel tidak lagi digunakan untuk mengamen di jalanan.

"Ya sekarang ini saya akan meminta undang-undang bukan untuk di jalanan. Tapi merupakan bagian dari budaya utama Betawi,” ucap Pramono saat ditemui di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Rabu (28/5/2025), dikutip dari Kompas.com.

“Saya termasuk yang kemudian memesankan supaya, mohon maaf, ondel-ondel tidak digunakan untuk mengamen lah. Tetapi betul-betul dirawat dengan baik,” tambahnya.

Bagi Pramono, pemerintah perlu memberikan dukungan serta ruang yang layak bagi para seniman ondel-ondel untuk tampil secara pantas.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved