Respons Pramono Setelah Kasus Pembegalan dan Mesum di Taman yang Dibuka 24 Jam: Tidak Disetop
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, merespons kebijakannya mengenai taman publik yang dibuka selama 24 jam.
Seorang mahasiswa kedokteran berinisial RA (23) dibegal di sekitar Lapangan Banteng, Sawah Besar, Jakarta Pusat, saat dirinya berjalan kaki menuju stasiun kereta rel listrik (KRL) untuk pulang pada Kamis (12/6/2025).
Kisah apes RA berawal ketika dia pulang sehabis bermain di rumah temannya yang berada dekat Lapangan Banteng sekitar pukul 21.00 WIB.
Sebelum pulang, ia sempat makan bersama teman-temannya di dekat Lapangan Banteng.
Setelah itu, RA memutuskan untuk berjalan kaki ke stasiun karena berjarak tak begitu jauh dari tempat mereka makan.
"Sebelum pulang mereka ramai-ramai makan di dekat situ (Lapangan Banteng). Setelah makan, RA pulang berjalan kaki dari sekitar Lapangan Banteng menuju Stasiun terdekat yang berjarak kurang lebih 2 Kilometer," kata kakak RA, Nameera kepada TribunJakarta.com pada Sabtu (14/6/2025).
Berdasarkan keterangan sang adik, RA berjalan kaki melewati lapangan sepak bola.
Ia merasa yakin berjalan kaki sendirian karena sempat melihat ada dua orang duduk di bench stadion.
"Adik saya benar-benar dalam kondisi masih pakai scrub dan ransel karena dia pulang koas. Adik saya bilang pas melewati lapangan bola itu di bench dalam lapangan masih ada orang pacaran berdua, jadi dia pede buat jalan kaki terus," jelasnya.
Namun, ternyata jalan makin minim penerangan.
Tiba-tiba RA mendengar ada suara memanggilnya dari kejauhan.
"Ada orang dari belakang manggil 'mas' pas dia nengok itu orang udah bawa pisau gagangnya warna hitam. Dua orang pelaku, satu pakai masker, satu lagi badannya tinggi mukanya ada bekas luka," katanya.
RA lalu menyerahkan ranselnya untuk diambil pelaku.
Ia sempat memohon agar iPad-nya tidak diambil karena ada sejumlah dokumen penting untuk ujian.
"Pas dia bilang gitu, adik saya langsung ditodong pisau di perutnya," ujarnya.
Kedua pelaku menggeledah isi ransel RA.
| Pramono Anung Janji Tanggung Biaya Pengobatan 55 Korban Ledakan di SMAN 72 Jakarta |
|
|---|
| Temuan Kerangka di Gedung Kwitang, Pemulangan Jenazah Reno dan Farhan Tunggu Keputusan Keluarga |
|
|---|
| RS Polri Tak Temukan Penganiayaan Pada Kerangka di Kwitang, Reno dan Farhan Tewas Luka Bakar Berat |
|
|---|
| Sosok Pria Viral yang Menabrakkan Diri di Tanah Abang Dibongkar Pak RT: Ibunya Datang ke Saya |
|
|---|
| 2 Kerangka di Kwitang Teridentifikasi Sebagai Reno dan Farhan yang Sempat Dilaporkan Hilang |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/KompascomIrfan-Kamil-dan-KompascomStanly-Ravel.jpg)