Penugasan Gibran Urus Pembangunan Papua Bisa Jadi Pintu Masuk Jokowi, Simak Penjelasan Pengamat

Pengamat politik Agung Baskoro menganalisis penugasan Presiden Prabowo Subianto kepada Wapres Gibran Rakabuming Raka untuk mengurus pembangunan Papua

BPMI Setpres
Presiden Jokowi dan Gibran Rakabuming Raka saat santap siang di rumah makan Ayam Goreng Kampung Mbah Karto, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Minggu, 28 Juli 2019. Penugasan Gibran di Papua disebut bisa menjadi pintu masuk Jokowi kmebali turun gunung 

TRIBUNJAKARTA.COM - Pengamat politik Agung Baskoro menganalisis penugasan Presiden Prabowo Subianto kepada Wapres Gibran Rakabuming Raka untuk mengurus percepatan pembangunan Papua.

Menurutnya, Gibran bisa memanfaatkan tugas tersebut untuk menunjukkan tajinya demi membuat warisan kinerja setelah nanti periodenya habis.

"Nah Mas Gibran ini mau dikenal apa misalkan, apakah Papua, atau daerah Indonesia Timur atau apa istilahnya legacy beliau ketika hari ini menjadi wakil presiden," kata Agung di program Sapa Indonesia Pagi, Kompas TV, Jumat (11/7/2025).

Agung juga melihat penugasan mengurus persoalan Papua bisa menjadi momentum Gibran menjawab keraguan masyarakat.

"Ini juga bisa secara personal menjawab tantangan publik yang meragukan kapasitas Mas Gibran sebagai wakil presiden. Denga tugas beliau di Papua sedikit banyak sentimen-sentimen tersebut bisa terjawab, asal mas Gibran bekerja dengan maksimal, asal habis-habisan," ujarnya.

Bukan hanya pembuktian Gibran secara personal, jika jejak Gibran di Papua positif, maka ia bisa mengerek nama baik keluarganya, termasuk sang ayahm Presiden ke-7 RI Jokowi, yang tengah dirundung sentimen negatif.

"Ini juga bisa sedikit banyak 'merehabilitasi' nama beliau, nama keluarga Solo yang hari ini memang secara politis terus dapat serangan bertubi-tubi."

Agung juga mengatakan, jika Gibran berhasil menjalankan misi pembangunan Papua, ia bisa mendapat posisi tawar tinggi di 2029 dan bisa lanjut mendampingi Prabowo untuk periode kedua.

"Dan yang paling penting sebenarnya, kalau neliau bisa membalik stigma minor soal beliau dan keluarga Solo ini bisa memperbaiki posisi tawar beliau di 2029."

"Karena kita tahu secara historik belum ada sejarahnya wapres terpilih untuk kedua kalinya mendampingi presiden," paparnya.

Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis itu juga mengaitkan penugasan Gibran di Papua dengan Jokowi.

Menurut Agung, Jokowi memiliki warisan yang besar dalam hal pembangunan di Papua.

"Pak Jokowi ini kan ketika beliau maju sebagai calon presiden maupun presiden punya elektabilitas yang sangat tinggi di Papua, kepuasan public orang papua terhadap Jokowi juga luar biasa. Jadi bisa mejadi basis Mas Gbran dalam bekerja," ujarnya.

Bahkan, Agung melihat penugasan Gibran bisa menjadi pintu masuk Jokowi turun gunung membenahi persoalan Papua.

"Bisa juga Pak Jokowi turun gunung nih membantu. Sehingga ada akselerasi penyelesaian masalah untuk konteks Papua."

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved