Diplomat Arya Daru Tewas di Kosan
4 Hal Paling Disorot di Kasus Kematian Diplomat Arya Daru, Dari Lakban sampai Makanan
4 Hal di Kasus Kematian Diplomat Arya Daru yang Disorot Berbagai Pihak, Dari Lakban sampai Makanan
Beberapa saat kemudian, ia kembali berdiri cukup lama di depan kamar korban, sekitar 22 detik.
Saat itu, ia diduga masih berbicara lewat telepon.
Selanjutnya pada pukul 05.20 WIB, penjaga kos itu kembali terlihat mondar-mandir di depan kamar korban.
Namun untuk kali ini mengenakan kemeja putih dan celana pendek sambil membawa sapu.
Lagi-lagi Siswanto sempat mengintip ke arah jendela kamar Arya Daru sebelum akhirnya terlihat berbalik arah.
Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi, sat itu Siswanto mengecek kamar Arya Daru atas permintaan istri korban.
Sebab, sang istri kesulitan menghubungi Arya Daru karena ponsel suaminya tidak aktif.
"Benar, istrinya minta penjaga kost mengecek karena HP suaminya mati," kata Ade Ary, Sabtu (12/7/2025).
Ade Ary menjelaskan, tim Resmob Ditrekrimum Polda Metro Jaya dan para ahli akan meneliti CCTV hingga ponsel korban.
"Semua data dukung, barang bukti, dilakukan analisis secara mendalam. Para pihak terkait yang menjadi circle dari korban itu juga dilakukan komunikasi, dilakukan pengambilan keterangan, untuk mengungkap secara utuh ya," ujar Kabid Humas.
4. Pesanan Makanan
Selanjutnya yang disorot adalah makanan yang dipesan Arya Daru.
Sosiolog Kriminalitas Dosen Purna Universitas Gadjah Mada (UGM), Soeprapto, menilai makanan online yang dipesan Daru bisa diselidiki oleh pihak kepolisian.
Alasannya lantaran makanan itu bisa saja diberikan obat bius untuk membuat korban tidak sadar.
"Ada informasi bahwa sebelum (tewas) si korban ini mendapatkan kiriman makanan, lalu dia keluar sebentar dan seterusnya sangat mungkin bahwa makanan itu berisi bius. Jadi, ketika dilakban tidur lelap, bius dalam dosis tinggi karena waktunya sangat pendek," katanya seperti dikutip dari MetroTV yang tayang pada Jumat (11/7/2025).
Namun, jika hasil penyelidikan menyatakan makanan tersebut bersih, maka pihak kepolisian perlu melakukan pemeriksaan terhadap tubuh korban.
Soeprapto mengharapkan pemeriksaan terhadap isi perut agar bisa mengetahui adanya bukti obat bius yang masuk.
"Sayangnya katanya makanannya itu bersih gitu ya sehingga mudah-mudahan hasil otopsi atau visum bisa menemukan di dalam perut korban itu ada sesuatu yang bisa memberikan informasi lebih lanjut," ujarnya.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.