Kala Warga di TPA Sarimukti Masak Ayam yang Diambil dari Tempat Sampah, Bikin Dedi Mulyadi Prihatin

Kala Warga di TPA Sarimukti Masak Ayam yang Diambil dari Tempat Sampah, Bikin Dedi Mulyadi Prihatin

Tangkapan layar Instagram Dedi Mulyadi
MASAK AYAM DARI TEMPAT SAMPAH - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, memperlihatkan kondisi memprihatinkan warga yang tinggal di sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti, Bandung. Salah satu warga, mengaku akan memasak ayam yang diambil dari tempat sampah. (Tangkapan layar Instagram Dedi Mulyadi). 

TRIBUNJAKARTA.COM - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, memperlihatkan kondisi memprihatinkan warga yang tinggal di sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti, Bandung.

Dedi yang kala itu tengah menyusuri area sekitar TPA, menemukan salah seorang ibu memasak ayam untuk anaknya yang dipungut dari tempat pembuangan.

Dalam video yang diunggah di media sosial, Dedi Mulyadi awalnya bercerita tengah melakukan kunjungan ke sekitar kawasan TPA Sarimukti.

Ketika itu, ia melihat rumah-rumah kumuh warga setempat yang bekerja di sana.

"Sore ini saya coba jalan-jalan ke area TPA Sarimukti. Menyusuri rumah-rumah yang kumuh, yang penuh dengan lalat,” kata Dedi Mulyadi.

Dedi mengatakan, rumah kumuh tersebut dipenuhi oleh lalat. 

Salah seorang ibu bersama anak dan suaminya, mengaku belum memiliki beras saat berbincang langsung dengan sang Gubernur.

"Kenapa ibu belum punya beras?," tanya Dedi Mulyadi.

"Belum punya uang," jawabnya.

Ia mengaku hanya mendapat uang sekitar Rp 20 ribu hingga Rp 30 ribu dari hasil memilah sampah di lokasi tersebut dalam sehari.

Dengan pendapatan itu, ia bahkan tak mampu untuk membeli bahan makanan yang layak.

Ia pun kemudian memungut ayam dari tempat sampah untuk dimasak kembali.

"Ayam di tempat sampah dari pasar atau dari rumah, oleh ibu dipungut, oleh suami, terus mau dimasak?," tanya Dedi.

"Iya," jawab ibu tersebut.

Hal ini sontak membuat Dedi Mulyadi merasa prihatin.

Ia mengatakan bakal segera menata rumah-rumah kumuh yang ada di sekitar lokasi tersebut dalam waktu dekat.

"Nanti rumah-rumah kumuhnya akan ditata karena mereka kerjanya di sini, saya cariin tempat,"

"Nanti selama ini ditata, mereka pulang dulu cari kontrakan di sekitar sini. Ini keadaan," kata Dedi.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved