Jasad dengan Kondisi Badan Tak Utuh Ditemukan di Perairan Tanggamus, Diduga Warga Asal Jakarta
Jasad dengan Kondisi Badan Tak Utuh Ditemukan di Perairan Tanggamus, Diduga Warga Asal Jakarta
TRIBUNJAKARTA.COM - Temuan jasad dengan kondisi tak utuh, membuat warga di Kabupaten Tanggamus, Lampung geger.
Jasad tersebut ditemukan dalam kondisi memprihatinkan tanpa kepala, pergelangan tangan kanan serta telapak kaki sebelah kanan.
Diduga, jasad tersebut merupakan warga asal Jakarta yang hilang.
Jasad tersebut sebelumnya ditemukan oleh warga di bibir pantai Cukuh Pandan, Pekon Padang Ratu, Kecamatan Limau, Kabupaten Tanggamus, pada Selasa (15/7/2025) lalu.
Salah satu warga bernama Jamal (50) mengatakan, menemukan jasad tersebut ketika dirinya hendak memancing sekitar pukul 15.00 WIB.
Jasad pria itu hanyut dengan mengenakan kaus lengan panjang oranye, jaket merah polos, serta celana pendek kotak-kotak merah.
Kaget dengan temuannya itu, Jamal langsung melapor pada temannya bernama Rohim (60), dan meneruskan kepada Polsek Limau.
Korban kemudian dievakuasi ke RSUD Batin Mangunang, Kota Agung, dan dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Lampung guna keperluan autopsi.
Kabar terkini, identitas jasad pria dalam kondisi badan tak utuh mulai terkuak.
Diduga kuat, jasad itu merupakan Akbar Tanjung (24), nelayan asal Cilincing, Jakarta Utara.
Akbar Tanjung dilaporkan hilang saat melaut di perairan Pulau Bidadari dan Pulau Kelor, Jakarta, awal Juli lalu.
Hal ini diketahui setelah pihak keluarga mendatangi Polres Tanggamus pada Jumat (18/7/2024).
Abu Umaya, salah seorang anggota keluarga Akbar Tanjung mengatakan mengenali pakaian yang menempel pada jenazah.
“Celana pendek itu saya yang kasih ke Akbar, dan kami langsung mengenalinya,” ujar Abu Umaya.
Abu Umayah, meyakini itu adalah jenazah anggota keluarganya.
Pihak keluarga pun kemudian menyerahkan sampel DNA kepada kepolisian untuk kepentingan identifikasi ilmiah.
Proses pencocokan dilakukan oleh Puslabfor Polri dan saat ini masih menunggu hasil resmi.
Abu mengatakan, Akbar Tanjung terakhir kali berkomunikasi dengan keluarga sebelum berangkat melaut pada 6 Juli 2025 pukul 17.56 WIB.
Setelah itu, ia dilaporkan hilang diduga terpeleset dari perahu di sekitar Pulau Bidadari dan Pulau Kelor.
Upaya pencarian oleh tim SAR sudah dilakukan selama 12 hari.
Namun upaya pencarian itu tak membuahkan hasil.
(Tribunlampung.co.id)
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/ilustrasi-mayat_20180307_183216.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.