Kisah Haru Perjuangan Anak Pedagang dan Tukang Las Tembus ITB, Ekonomi Pas-pasan Tak Halangi Mimpi
Dua anak yang berasal dari kalangan tak mampu berhasil membuktikan ekonomi pas-pasan tak jadi hambatan mewujudkan mimpi tinggi di pendidikan.
TRIBUNJAKARTA.COM - Di tengah keterbatasan ekonomi, dua orang anak yang berasal dari kalangan tak mampu berhasil membuktikan ekonomi pas-pasan tak jadi hambatan dalam mewujudkan mimpi tinggi di pendidikan.
Terbukti kisah inspiratif dari Risma Dewi Mulyani dan Sofi Rizqa Agustiani menarik perhatian.
Keduanya kompak bisa sama-sama tembus diterima masuk kampus ternama Institut Teknologi Bandung (ITB).
Bahkan, berkat perjuangan yang inspiratif dari keduanya memantik rasa penasaran Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB), Tatacipta Dirgantara.
Ia datang bersama Indra Wibowo (Dekan dan tim Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH) ITB) dan Imam Santoso (Kelompok Keahlian Teknik Metalurgi FTTM ITB).
Keberhasilan keduanya menggerakan hati dan langkah para pimpinan kampus bergerak menemui Risma Dewi Mulyani dan Sofi Rizqa Agustiani secara langsung.
Kebetulan keduanya sama-sama lulusan dari CT ARSA Foundation Sukoharjo.
Risma merupakan putri seorang pedagang pasar.

Sedangkan Sofi putri seorang tukang las rel kereta api, yang berhasil menembus gerbang ITB.
Kisah ini bermula saat keduanya mengimpikan masuk ke kampus ITB.
Risma, anak kelima dari tujuh bersaudara, mengetahui betul kondisi ekonomi keluarganya yang pas-pasan.
Penghasilan sang ayah sebagai pedagang pasar tak menentu.
Setiap bulannya hanya sekitar Rp 750 ribu hingga Rp 1 juta per bulan.
Kondisi keterbatasan itu tak menyurutkan langkahnya, ia bertekad kuat untuk meringankan beban orangtua.
“Tidak apa-apa bermimpi. Jangan sampai menyesal karena tidak pernah mencoba,” ucap Risma dikutip dari laman resmi ITB, Senin (28/7/2025).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.