Jokowi dan PDIP Sama-Sama Mengaku Ditarget Operasi Politik, Pengamat Ungkap Strategi di Baliknya

Pada waktu yang hampir bersamaan, Presiden ke-7 RI, Jokowi, dan elite PDIP mengeluarkan pernyataan soal adanya operasi politik pelemahan.

Tribunnews.com/Irwan Rismawan
MEGA JOKOWI - Presiden Joko Widodo (kiri) bersama Ketua Umum PDIP Perjuangan Megawati Soekarnoputri (kanan) saat menghadiri pembukaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Tiga Pilar Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di Tangerang, Banten, Sabtu (16/12/2017). Kini, Jokowi yang sudah mantan presiden, mengaku menajadi target pelemahan politik. Di saat yang hampir bersamaan, Ketua DPP PDIP, Ribka Tjiptaning juga menyebut PDIP menjadi target pelemahan politik. 

Kebersamaan Jokowi dan partai banteng semakin erat kala Pilkada Jakarta 2012. Jokowi diboyong PDIP ke panggung politik ibu kota sampai menjadi Gubernur Jakarta.

Tak sampai selesai satu periode, PDIP mencalonkan Jokowi menjadi presiden pada Pilpres 2014. Jokowi pun menjadi presiden berkat dukungan PDIP sampai dua periode.

Namun, di akhir masa baktinya, hubungan Jokowi dan PDIP retak. Suami Iriana itu tidak mendukung paslon usungan PDIP, Ganjar Pranowo-Mahfud MD pada Pilpres 2024. Jokowi justru mendukung Prabowo Subianto yang berpasangan dengan putranya, Gibran Rakabuming Raka.

PDIP akhirnya memecat Jokowi, dan juga Gibran, serta menantunya, Bobby Nasution pada akhir 2024. Jokowi dan keluarganya dicap pengkhianat, Hubungan Jokowi dan PDIP, khususnya sang Ketua Umum, Megawati Soekarnoputri tak kunjung mereda hingga kini.

Agenda Besar Politik Turunkan Reputasi Jokowi

Beberapa bulan terakhir, Jokowi dan keluarga dirundung sejumlah persoalan, di antaranyaa tudingan ijazah palsu hingga desakan pemakzulan terhadap Gibran.

Jokowi menyebut ada agenda besar di balik dua isu yang terus dihembuskan itu.

“Saya berperasaan memang kelihatannya ada agenda besar politik di balik isu ijazah palsu, pemakzulan,” ungkapnya saat ditemui di kediaman Sumber, Banjarsari, Solo, Senin (14/7/2025) lalu, dikutip dari TribunSolo.

Ia pun mengakui ada upaya untuk menurunkan reputasinya akhir-akhir ini. 

Termasuk mengaburkan prestasi-prestasi yang ia lakukan selama dua periode memimpin sebagai Presiden RI.

“Perasaan politik saya mengatakan ada agenda besar politik untuk menurunkan reputasi politik untuk men-downgrade,” terangnya.

“Buat saya biasa-biasa saja. Termasuk itu (pemakzulan). Isu ijazah palsu, pemakzulan Mas Wapres saya kira ada agenda besar politik,” jelasnya.

Terkait dengan kasus dugaan ijazah palsu yang masih terus bergulir, ia meminta masyarakat mengikuti proses hukum yang sedang berjalan.

“Ini kan dalam proses hukum. Saya baca kemarin sudah dalam proses penyidikan. Ya sudah serahkan kepada proses hukum yang ada. Kemudian nanti kita lihat di sidang yang ada di pengadilan seperti apa,” tuturnya.

Jokowi juga nenyebut ada orang besar yang mengatur agenda pelemahan integritas dirinya dan keluarga itu.

Sayangnya, Jokowi enggan menyebut namanya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved