Jokowi dan PDIP Sama-Sama Mengaku Ditarget Operasi Politik, Pengamat Ungkap Strategi di Baliknya
Pada waktu yang hampir bersamaan, Presiden ke-7 RI, Jokowi, dan elite PDIP mengeluarkan pernyataan soal adanya operasi politik pelemahan.
“Kan saya sudah sampaikan feeling saya mengatakan ada agenda besar politik dalam tuduhan ijazah palsu maupun pemakzulan. Artinya memang ada orang besar ada yang mem-backup. Semua udah tahu lah,” ungkapnya saat ditemui di kediamannya, Jumat (25/7/2025).
PDIP Ditarget 7 Persen
Sementara itu, Ketua DPP PDIP, Ribka Tjiptaning mendengar kabar adanya pihak yang ingin melemahkan PDIP.
PDIP ditarget hanya mendapat perolehan suara 7 persen pada Pemilu 2029.
Seperti diketahui, PDIP masih menjadi pemegang suara terbanyak nasional pada PIleg 2024 lalu, dengan perolehan 16,72 persen.
“Maksudnya kan supaya PDIP ini tidak terjadi konsolidasi, supaya kecil, supaya kalah. Saya denger lho mereka menarget kita (hanya dapat) 7 persen 2029. Salah hitung (lawan). PDIP tuh justru kalau diginiin malah terjadi kebangkitan,” ujar Ribka saat peringatan 29 tahun peristiwa Kudatuli di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Minggu (27/7/2025), dikutip dari Kompas.com.
Ribka menegaskan upaya menekan PDIP melalui berbagai bentuk intimidasi dan ketidakadilan, justru akan menjadi pemicu konsolidasi di tubuh partai berlambang banteng tersebut.
“Lihat aja, kalau kita diginiin terus, ini akan menggelembung ya. Massa PDIP tuh kayak gitu. Kalau kita diintimidasi, dicurangi, diabaikan, itu akan terus mengkonsolidasi. Jadi mereka tuh salah hitung lawan kita ini,” jelas Ribka.
Menurut Ribka, karakter PDIP adalah semakin ditekan, semakin solid.
Oleh karena itu, dia meyakini tekanan yang saat ini dirasakan partainya hanya akan memperkuat semangat perjuangan para kader.
“Bedanya PDIP tuh begitu. Semakin ditekan, semakin dia mengkonsolidasi. Salah hitung mereka,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Ribka juga menyinggung sejumlah pihak yang dulunya pernah berjuang bersama, namun kini dinilai telah berkompromi dengan kekuatan yang sebelumnya dianggap menindas.
“Kan di sana juga banyak teman-teman dulu, PRD-PRD. Ya kan dulu kita berjuang bersama lho sama mereka. Perlu saya sebut satu-satu? Tapi kan mereka bisa berkompromi dengan penculiknya. Kalau saya nggak bisa kayak gitu. Ini kan sikap politik, biar beda,” pungkasnya.
Saat ditanya soal sosok yang menarget PDIP, Ribka enggan mengungkapkannya, dan mengaku hanya untuk konsumsi internal.
“Enggak usahlah, ini untuk kami saja,” ujar Ribka kepada Kompas.com, Selasa (29/7/2025).
“Buat kami suatu cambuk untuk terus bergerak dan berjuang,” ucap Ribka.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
Rocky Gerung Ramai Diprotes Lantaran Prabowo Rombak Kabinet Tanpa Singkirkan Geng Solo |
![]() |
---|
Di Tengah Reshuffle Kabinet, Relawan Sedulur Jokowi Usulkan Eks Wamendes Paiman Raharjo ke Prabowo |
![]() |
---|
Sosok Prof Didik J Rachbini yang Disuruh Belajar Lagi oleh Purbaya, Penantang Jokowi di Pilkada DKI |
![]() |
---|
Didukung Pengacara Jokowi, Aturan Merahasiakan Ijazah Capres-Cawapres Dibatalkan KPU |
![]() |
---|
Istana dan Pengacara Jokowi Kompak Tak Masalahkan Keputusan KPU Rahasiakan Ijazah Capres-Cawapres |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.