Ketua Dewan Pengawaas Sebut IPO PAM Jaya Untungkan Warga Jakarta

Prasetyo Edi Marsudi menyebut langkah IPO PAM Jaya justru akan membawa dampak positif bagi masyarakat Jakarta.

Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Jaisy Rahman Tohir
TribunJakarta.com/Dionisius Arya Bima Suci
RENCANA IPO PAM JAYA - Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi saat ditemui di kantornya di Gedung DPRD DKI, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat (18/8/2023). Kini, Prasetyo yang menjabat ketua Dewan Pengawas PAM Jaya, bicara soal rencana IPO PAM Jaya. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA – Ketua Dewan Pengawas PAM Jaya, Prasetyo Edi Marsudi, buka suara terkait penolakan Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) atas rencana PAM Jaya melakukan penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO).

Prasetyo mengatakan, langkah IPO PAM Jaya justru akan membawa dampak positif bagi masyarakat Jakarta.

“IPO PAM Jaya ini sudah menjadi penugasan khusus dari Pak Gubernur Pramono Anung, targetnya tahun 2027 harus terlaksana. Jadi ini bukan sekadar wacana,” kata Prasetyo dalam keterangan resmi, Jumat (22/8/2025).

Langkah IPO PAM Jaya ini dibarengi dengan perubahan badan hukum, dari yang sebelumnya perusahaan umum daerah (Perumda) menjadi perseroan daerah (Perseroda). 

Politisi PSI Francine Widjojo sebelumnya menyebut, perubahan badan hukum PAM Jaya tidak tepat karena bisa menggeser orientasi pelayanan publik menjadi bisnis murni.

“PAM Jaya memiliki tujuan untuk membantu dan menunjang kebijakan Pemprov DKI Jakarta dalam pengelolaan air minum dan wajib disesuaikan dengan ketentuan PP Nomor 54 Tahun 2017,” kata Francine dalam keterangan persnya, Kamis (21/8/2025). 

Prasetyo menilai kritik tersebut keliru, karena pengelolaan air di Jakarta sempat dipegang operator swasta Palyja dan Aetra sebelum akhirnya diambil alih PAM Jaya.

Menurut Prasetyo, perubahan badan hukum PAM Jaya untuk memastikan pelayanan air bersih di DKI Jakarta makin luas cakupannya.

“Kita mau kerja, bukan sekadar debat benar atau salah. Ranperda perubahan badan hukum ini justru untuk memastikan pelayanan air bersih sampai ke masyarakat,” tegasnya.

Dia menegaskan, ada syarat yang justru berdampak positif ke masyarakat ketika PAM Jaya melantai di bursa saham. 

Misalnya kata dia, cakupan layanan yang harus di atas 83 persen sebagai syarat IPO sehingga dampak positifnya makin banyak masyarakat yang terlayani. 

Saat ini, PAM Jaya baru bisa melayani 73 persen distribusi air bersih di wilayah DKI Jakarta. Melalui IPO, peningkatan kinerja akan terjadi. 

“IPO itu bukan tanpa syarat. Direksi harus tunjukkan kinerja dulu ke masyarakat. Kalau target layanan tercapai, otomatis investor juga percaya,” ucap Ketua DPRD DKI Jakarta periode 2014–2024 tersebut.

Menurutnya, status perusahaan publik justru akan mendorong transparansi dan profesionalisme PAM Jaya.

“Kalau PAM Jaya jadi go public, yang mengawasi bukan cuma Pemprov, tapi juga publik dan investor. Itu justru bikin iklim kerja lebih sehat,” ujar Prasetyo.

Ia pun mengajak seluruh pihak, termasuk PSI, untuk mendukung langkah tersebut. “Ini demi masyarakat Jakarta. Air bersih harus semakin mudah diakses warga,” katanya.

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, sebelumnya menargetkan ada dua BUMD yang siap IPO dalam waktu dekat, yakni Bank Jakarta dan PAM Jaya.

“Saya yakin respons publik positif. IPO ini justru membuat BUMD lebih profesional dan berkembang,” kata Pramono, Rabu (6/8/2025).

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved