Menurut dia ada hal lebih penting yaitu menjaga keharmonisan Pilpres 2019 dengan menciptakan kesejukan dan keteduhan dibanding saling panas-panasan dan tarik menarik merebutkan salah satu orang.
"Jangan seperti transfer pemain sepak bola, saling panas-panasan terus tarik menarik. Kita sampaikan bahwa kita ada tugas yang lebih penting bagaimana menjaga pilpres ini sejuk, teduh, damai, dan rukun," ungkapnya.
Sandiaga berkunjung ke kediaman istri almarhum Presiden ke-4 RI KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Sinta Nuriyah Wahid di daerah Ciganjur, Jakarta Selatan, Senin (10/9/2019) siang.
Koalisi Prabowo-Subianto kurang solid
Pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno memang di atas kertas mendapatkan dukungan dari Partai Demokrat. Namun, dukungan tersebut dinilai sejumlah pihak tidak sepenuh hati.
Pasalnya, sejumlah kader Partai Demokrat melakukan 'insubordinasi' dan justru mendukung pasangan Joko Widodo-Maruf Amin.
Gubernur Papua Lukas Enembe bahkan secara terang-terangan mengatakan tiga juta suara di Papua akan diborong untuk pasangan Jokowi-Maruf.
• Duel Jokowi-Prabowo: Pertarungan Djoko Santoso Vs Erick Thohir: Militer Vs Sipil, Muda Vs Tua
• Keluarga Bripda PND Buka Suara: Tidak Pacaran Sejak SMA Hingga Perbedaan Mencolok dengan Ahok
Respons Demokrat ternyata di luar dugaan berbagai pihak. Alih-alih memberikan teguran atau memecat, Partai Demokrat melalui kadernya Ferdinand Hutahahean mengaku akan mengkaji dispensasi khusus kepada Lukas.
Langkah itu kemungkinan besar diambil guna mengamankan perolehan suara partai besutan SBY di Pemilihan Legislatif 2019.
Gerindra minta kejelasan
Ketua DPP Partai Gerindra Nizar Zahro meminta Partai Demokrat mengklarifikasi soal dispensasi yang akan diberikan kepada sejumlah Dewan Pimpinan Daerah (DPD) lantaran mendukung pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Padahal, Demokrat bersama Gerindra, PKS, dan PAN telah mengusung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Pilpres 2019.
"Munculnya kabar di media bahwa Partai Demokrat memberikan kompensasi kepada DPD untuk mendukung Jokowi-Ma'ruf perlu diklarifikasi kebenarannya. Kami juga tidak elok menanggapi kabar tersebut melalui media juga," kata Nizar melalui keterangan tertulis, Senin (10/9/2018).
Ia mengatakan, nantinya permasalahan ini juga akan dibahas dalam rapat internal partai pengusung.
Nizar berharap semua partai pengusung Prabowo-Sandiaga solid untuk memenangkan keduanya di Pilpres 2019.