Kedua Rizal Ramli mengatakan permasalahan obat-obatan di Tanah Air mungkin bisa dikuasai negara tirai bambu itu.
Mengigat BPJS Kesehatan merupakan konsumen utama obat-obatan.
"Itu salah satu perusahaan asuransi besar, di Tiongkong," jelas Rizal Ramli.
• Iuran Dinaikkan 100%, Sebab BPJS Defisit Rp28 T Diungkap Fahri Hamzah: Sri Mulyani Pikirannya Pendek
• Ngaku Sakit Dilabrak Nikita, Perilaku Elza Syarief di Balik Layar Diungkap Hotman Paris: Asik Nih Ya
"Menurut saya jangan gitu lah, nanti kalau di kasih sama perusahaan Tiongkok ini data kesehatan kita semua ada di Beijing,"
"Yang kedua nanti bisnis obat-obatan, kan nanti pembeli obat paling besar adalah BPJS,"
"Akhirnya mereka jadi pengasoknya juga dan lain-lain," tambahnya.
Rizal Ramli meminta para pejabat terkait lebih memikirkan kepentingan dan keamanan nasional.
• ART Tewas Kehabisan Darah Akibat Dikoyak Anjing, Pemiliknya yang Seorang Presenter Ternama Bereaksi
• VIRAL Nyamar Jadi Pria & Lamar Gadis 15 Tahun, Kedok NI Terbongkar saat Keluarga Korban Curiga
"Saya minta para pejabat yang berpikiran begini (meminta bantuan ke China), pikirkanlah kepentingan nasional dan keamanan nasional," ujar Rizal Ramli.
Ia mengatakan sebaiknya pemerintah tak selalu meminta bantuan dari Tiongkok apabila terkena masalah.
"Jangan asal setiap masalah minta tolong sama Tiongkok," kata Rizal Ramli.
"Kaya kita negara keterbelakangan aja," imbuhnya.
• Bertemu di Acara Olahraga Polo, Sikap & Cara Salaman Hotman Paris ke Prabowo Subianto Tuai Sorotan
• Ngaku Sebagai Pria & Lamar Gadis Belia, Kedok NI Terbongkar Karena Hal Ini hingga Nyaris Dikeroyok
SIMAK VIDEONYA:
Terpisa menurut Luhut, saat bertemu dengan Ping An, ia menyarankan agar perusahaan asuransi tersebut bertemu langsung dengan BPJS Kesehatan untuk membicarakan apa saja yang bisa diterapkan atau ditingkatkan lagi untuk memperkecil defisit yang jumlah pesertanya saat ini mencapai lebih dari 222 juta.
Ia berharap perusahaan ini bersedia berbagi pengalaman mereka yang telah sukses mengelola asuransi kesehatan bagi peserta yang jumlahnya lebih banyak dari peserta BPJS.
Luhut mengakui, bahwa BPJS ini tidak masuk dalam lingkup bidang kerjanya, tetapi dari pertemuan itu, dirinya sebagai warga negara Indonesia berharap Ping An bisa memberi masukan atau sumbang saran.
Grup Ping An mengelola jasa keuangan pada tiga divisi yaitu asuransi, investasi dan perbankan dengan aset mencapai 1,3 triliun dollar AS.