TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Kaswati (36) tewas merenggang nyawa saat dalam perawatan di Puskesmas.
Pendarahan parah yang dialaminya menjadi penyebab kematian Kasmawati, Senin (2/9/2019).
Nyawa ibu dua orang anak itu tak tertolong meski sudah dilakukan upaya perawatan medis.
Warga sempat membawa korban menumpang mobil pikap ke Puskesmas.
Kematian korban boleh dibilang tak biasa.
Dia tewas karena lehernya digigit suaminya sendiri.
Pelakunya, Jumardi menggigit leher istrinya sampai mengeluarkan darah sehingga korban menjadi lemas.
Mengetahui istrinya terluka parah dan berdarah, pelaku kabur ke rawa-rawa.
Tak mudah menangkap pelaku yang diduga mengalami gangguan jiwa tersebut.
Saat ditangkap dia sempat melakukan perlawanan.
Kejadian memilukan itu terjadi di Desa Tobua, Kecamatan Mundulako, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara (Sultra).
• Kali Jambe Penuh Sampah, Warga Terganggu Bau dan Banyak Nyamuk
• Imbas Tawuran, Penumpang Sempat Menumpuk di Stasiun Manggarai
• Pelindo Dianggap Lalai Jaga Lahan di Kampung Bengek, Kasudin LH Jakut: Harusnya Tertutup
Dikutip dari akun Facebook Yuni Rusmini, Jumardi melakukan tindakan keji itu seorang diri.
Kapolsek Wundulako, AKP Bahtiar Tayyeb, setelah melakukan aksinya, Jumardi melarikan diri ke semak-semak pinggir empang.
“Istrinya ditinggalkan dalam keadaan sekarat bersimbah darah. Jumardi mengalami gangguan jiwa sudah sekitar lima tahun,”
jelasnya.
Korban sempat dilarikan ke Puskesmas Kecamatan Wundulako, sayang nyawa ibu dua anak tersebut tak dapat diselamatkan.
Bahtiar mengatakan, setelah mendengar informasi ini, pihaknya langsung menuju TKP.
“Polisi yang tiba di lokasi kejadian, langsung melakukan olah TKP dan mengejar pelaku,” katanya.
Tak cukup dua jam, persembunyian Jumardi ketahuan oleh polisi.
Saat dibekuk, Jumardi sempat melakukan perlawanan dan mengancam anggota polisi.
• Polisi Sebar Foto Pria Berkaos Merah yang Tewas di Kebon Kosong Cimanggis Depok
• Sebelum Lawan Indonesia, Timnas Malaysia Gelar Acara Pengajian dan Doa Bersama
• Sepekan Operasi Patuh Jaya, 1.227 Pelanggar Lalu Lintas Terjaring di Tangsel
Istri bunuh suami
Seorang istri berinisial SIL (46) tega membunuh suaminya sendiri (TN) dengan sebilah kapak di Nagari Sopan Jaya,
Kecamatan Padang Laweh, Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat.
Ironisnya SIL mampu menyimpan aksinya selama dua bulan lebih sampai akhirnya ditangkap polisi pada 1 September lalu.
Polisi baru tahu adanya kasus pembunuhan ini, setelah laporan masyarakat yang curiga korban tidak pernah kelihatan beberapa
bulan belakangan.
Beranjak dari laporan itu, pihak kepolisian melakukan penyelidikan atas hilangnya korban.
Alhasil, polisi mendapatkan hasil bahwa korban dibunuh oleh istrinya.
Hilangnya jasad korban, ternyata dikubur di belakang kediamannya di Nagari Sopan Jaya, Kecamatan Padang Laweh, Kabupaten
Dharmasraya.
• Pemprov DKI Berencana Sediakan Trotoar untuk PKL Berjualan
• Hari Pelanggan Nasional, Garuda Indonesia Tukar Tiket Penumpang Ekonomi ke Kelas Bisnis
• Tidak Ingin Terjadi Penuaan Dini Pada Kulit? Hindari 12 Kebiasaan Ini Sekarang Juga!
"Setelah kita melakukan penyelidikan, akhirnya diketahui korban telah dibunuh dan dikubur di dekat rumahnya," kata Kapolres
Dharmasraya AKBP Imran Amir yang dihubungi Kompas.com, Senin (2/9/2019).
Imran mengatakan selain mengamankan SIL, pihaknya juga mengamankan dua anaknya untuk dimintai keterangan.
Peristiwa pembunuhan yang dilakukan istri terhadap suami itu terjadi 23 juni 2019 lalu.
Imran mengatakan pelaku melakukan pembunuhan dengan mengunakan sebilah kapak.
Saat itu, antara pelaku dan korban terjadi pertengkaran.
• Lama Pesan Makanan via Ojek Online, Kaesang Paksa Driver Ojol Marahi Pemilik Restoran
• Cerita Polwan Mungil Asal Ambon, 6 Jam Tiarap Demi Bongkar Penyelundupan Sabu 1 Ton
• Plesiran Mewah, Ini Ekspresi Bingungnya Bu Dendy saat Lihat Benda Ini di Hotel Bintang Lima
Kronologi
"Kejadiannya sekitar jam 9 malam. Mereka ribut di rumah, si suami mengambil kapak. Nah karena korban dalam keadaan
mabuk, kapak dapat diambil pelaku. Kapak langsung dilayangkan ke korban," ujarnya.
Kapak yang digunakan pelaku persis mengenai kepala korban hingga tewas di lokasi kejadian.
Untuk menghilangkan jejak, korban dikuburkan di belakang kediamannya.
"Kapak dilepas dari kepala korban setelah jasad korban dikubur pelaku," katanya. (Bangkapos.com)