Kementerian PUPR Turut Dilibatkan dalam Pembangunan Stasiun MRT di Jakarta Utara

Penulis: Muhammad Rizki Hidayat
Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Uji Coba rangkaian kereta pertama MRT Jakarta menggunakan System Acceptance Test (SAT) di Depo Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Kamis (9/8/2018).

"Tentu, hal seperti ini perlu diantisipasi lebih awal. Ini kan ada fenomena alam baru," ucap Effendi.

"Sekarang MRT lebih melakukan antisipasi saat konstruksi. Karena kami juga melihat kedalaman tanahnya maksimal 40 meter," sambungnya.

Sepakati Kerja Sama dengan BMKG

PT MRT Jakarta resmi bekerjasama dengan Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah II Tangerang Selatan.

Kolaborasi ini menyepakati (pemanfaatan informasi dan peringatan dini di Bidang Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika).

Serta dimaksudkan ssebagai mendukung keselematan dan kelancaran kegiatan operasional moda ransportasi kereta cepat.

"Melalui kerja sama ini, kami bisa mendapatkan informasi dan melakukan langkah-langkah antisipasi serta mitigasi berkaitan dengan operasi MRT Jakarta," kata Direktur Utama PT MRT Jakarta, William Sabandar.

"Termasuk konstruksi fase kedua MRT Jakarta dan selanjutnya,” sambung William, setelah penandatanganan kerja sama dengan pihak BMKG, di kantornya, Jakarta Pusat, Rabu (5/2/2020).

Dia melanjutkan, kerja sama ini juga sebagai tujuan mendapat data tentang cuaca di Jakarta dan sekitarnya lebih tepat.

“Dengan data yang lebih dini dan valid tersebut, kami bisa mengetahui gejala alam yang kemungkinan berdampak terhadap keamanan, keselamatan, serta layanan MRT Jakarta,” ujar William.

Stasiun Bawah Tanah MRT di Jakarta Utara Dibangun di Kedalaman 40 Meter

Pelaku Pembobolan Kotak Amal Masjid di Mampang Ditangkap Polisi

Pada kesempatan yang sama, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, mengatakan kerja sama ini akan berlaku tiga tahun ke depan atau sampai 2023 mendatang.

"Direncanakan perjanjian ini akan berlaku hingga tiga tahun ke depan," ujar Dwikorita, sapaannya.

“Dengan informasi yang selama ini sudah bisa diperoleh melalui gawai dan situs web, akan meningkatkan kecepatan informasi yang diterima tersebut. Akan melalui sistem server to server," sambungnya.

Selain itu, kata dia, kini BMKG sedang menyiapkan observasi kondisi kegempaan di Jakarta dengan mengumpulkan data-data.

"Tujuannya agar kami lebih waspada dan hati-hati terhadap cuaca," pungkas Dwikorita.

Berita Terkini