Korban mengenal pelaku melalui seorang temannya.
Korban mengenal pelaku dengan sebutan 'Abah.'
Kepada korban, Abang mengaku berasal dari Kalimantan dan bisa melipatgandakan uang.
Mengetahui hal itu, korban pun tergiur dengan iming-iming pelaku yang mengaku bisa menggandakan uang.
Akhirnya, korban dan pelaku sepakat bertemu dan melakukan ritual penggandaan uang.
• Pemkot Tangsel Buka 222 Lowongan pada CPNS 2019, BKPP Sebut Para Pelamar Sering Salah Lakukan Ini
Korban dan pelaku sepakat bertemu di sebuah hotel di pusat Kota Blitar, Kamis (7/11/2019) pagi.
Atas permintaan pelaku, korban lalu menyewa dua kamar di hotel tersebut.
Dua kamar itu dipakai utnuk ritual penggandaan uang yang akan dilakukan Abah.
Saat bertemu di hotel, pelaku rupanya tak sendiri.
Abah datang bersama dua orang temannya.
Hal itu juga dibenarkan oleh AKP Heri Sugiono, yang telah melakukan olah TKP dan melihat rekaman CCTV.
Heri mengatakan, penipuan yang telah dialami korban merupakan aksi sebuah komplotan.
"Kami sudah melakukan olah TKP dan melihat hasil rekaman CCTV di hotel. Mereka komplotan, pelaku tidak sendiri, ada dua orang lain di lokasi, selain korban dan pelaku," kata Heri.
• Pria yang Curi Puluhan Tablet di Gedung Perpustakaan Jakarta Utara, Pernah Mencuri di Kantor PLN
Dalam rekaman CCTV itu terlihat awalnya korban dengan pelaku masuk ke salah satu kamar hotel.
Korban sudah membawa uangnya ke kamar hotel.
Korban dan pelaku berada di dalam kamar hotel beberapa waktu untuk ritual.
Setelah itu, korban dan pelaku terlihat keluar dari kamar hotel dan pindah ke kamar lainnya yang letaknya bersebelahan.
Saat korban dan pelaku berada di kamar satunya, terlihat ada dua orang yang masuk ke kamar pertama.
Satu dari dua orang itu membawa keluar bungkusan yang diduga berisi uang korban.
Pelaku dan korban melakukan ritual lagi di kamar kedua.
Setelah melakukan ritual, pelaku meminta korban untuk mengecek uangnya di kamar pertama.
Korban disuruh mengecek sendiri, sementara pelaku menunggu di kamar kedua.
Saat korban masuk ke kamar pertama, ia mendapati bungkusan kain di kamar pertama.
• Aksi Percobaan Curanmor yang Bawa Senpi Sudah Dilaporkan ke Polisi
Saat dibuka, bungkusan kain itu rupanya bukan berisi uang.
Melainkan berisi potongan kertas berwarna putih polos.
Sedangkan, uang korban yang semula ditaruh dikamar tersebut sudah raib.
Lalu korban kembali ke kamar kedua untuk menemui pelaku.
Tetapi, pelaku ternyata sudah kabur.
Merasa ditipu, korban segera melapor ke polisi.
"Kami belum tahu latar belakang korban. Korban mengaku itu uangnya sendiri," katanya.
Informasi yang diperoleh menyebutkan, korban merupakan seorang pengusaha.
Korban menjalankan usaha di Jakarta, tetapi korban asli Kota Blitar.
Orangtua korban masih tinggal di Kota Blitar.
Korban juga sering pulang ke rumah orang tuanya di Kota Blitar.
(Sumber: TribunJakarta/SuryaMalang)