"Kata teteh jangan dulu pergi, memang dia niatnya pergi bawa ijazah itu. Katanya sudah janjian sama temannya," ujarnya.
Hanya ditinggal satu jam menyervis mesin air dan membeli gado-gado, Mauladi sudah dalam kondisi tewas.
"Yaudah entar dulu teteh pakai motornya beli sarapan sama benerin Sanyo. Sudah teteh pergi, pulang sudah enggak ada," ujarnya dengan nada menurun.
Pantauan TribunJakarta.com di lokasi, rumah almarhum sudah dilingkari garis polisi.
Aparat kepolisian baru saja meninggalkan lokasi, setelah menggali keterangan dan mencari alat bukti.
Kapolsek Serpong, AKP Supriyanto, mengonfirmasi bahwa Mauladi melakukan bunuh diri.
Mauladi menggunakan cutter untuk menyayat leher dan pergelangan tangannya sendiri.
"Bunuh diri itu bunuh diri, dia menggunakan cutter," ujar Supriyanto melalui sambungan telepon.
Diduga frustasi akibat dipecat dari pekerjaan
Nyawa Mauladi (23) sudah tidak tertolong saat ditemukan bersimbah darah di kamar rumah kakaknya di bilangan Gang Masjid, Kelurahan Buaran, Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel), Kamis (18/6/2020).
Sang kakak, Ferbriana, menceritakan, selama sepekan terakhir, adik bungsunya, Mauladi memang tinggal di rumahnya.
Mauladi baru saja dipecat dari kerjaannya sebagai petugas kebersihan di sebuah apartemen di bilangan Lengkong Gudang Timur, Serpong.
Hal itu membuatnya tidak lagi tinggal di mess pegawai.
"Dia seminggu yang lalu itu dipecat. Namanya bocah laki kan enggak kaya perempuan biasa curhat," ujar Febriana di lokasi.
Selama di rumah, Mauladi terlihat muram, dan seperti tidak bersemangat dan merasa terpuruk.