Febriana yang belum berani menanyakan masalahnya, hanya bisa memberi wejangan agar bersabar.
"Soalnya dia terpuruk tea gitu, ngelihat terpuruk, sayanya, saya berusaha, kayaknya dia enggak punya duit, saya beliin rokok gitu apa, buat dia, takutnya dia merasa terpuruk," ujarnya.
Sang kakak hanya mengetahui pemecatan adiknya disertai alasan yang belum jelas.
Ia juga tidak puas dengan penjelasan adiknya, walaupun hanya bisa mengelus dada.
"Harusnya teh bulan 12 kenapa ini sudah ada surat pemberhentian katanya gitu. Katanya ada yang enggak senang sama dia, gitu-gitu bae," ujarnya.
Seperti diberitakan TribunJakarta.com sebelumnya, Mauladi diduga bunuh diri dengan cara menyayat leher dan pergelangan tangannya sendiri.
Sejumlah orang termasuk anak dan suami Febriani tengah dimintai keterangan di Polsek Serpong.
Kapolsek Serpong, AKP Supriyanto, mengonfirmasi bahwa Mauladi melakukan bunuh diri.
Mauladi menggunakan cutter untuk menyayat leher dan pergelangan tangannya sendiri.
"Bunuh diri itu bunuh diri, dia menggunakan cutter," ujar Supriyanto melalui sambungan telepon.
Luka dengan sayatan di leher dan pergelangan tangan
Seorang pemuda bernama Mauladi (23) ditemukan tewas bersimbah darah di rumah kakaknya di Gang Masjid, Kelurahan Buaran, Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel), pada Kamis (18/6/2020).
Mauladi memang sudah tinggal di rumah kakaknya, Febriana (35), sepekan belakangan.
Mantan pegawai apartemen di bilangan Kelurahan Lengkong Gudang Timur itu ditemukan tergeletak dan bagian leher serta pergelangan tangannya tersayat.
Febriana yang baru saja sampai usai membeli sarapan, syok melihat rumahnya ramai dan adiknya sudah tak bernyawa.