Antioksidan adalah senyawa yang melindungi sel dari kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas, yang berkontribusi pada kondisi stres oksidatif.
Stres oksidatif ini berkaitan dengan penyakit-penyakit kronis seperti penyakit jantung, kanker, dan penurunan mental.
Beras hitam sangat kaya kandungan anthocyanins, sejenis pigmen tanaman flavonoid yang punya kandungan antioksidan tinggi dan anti-inflammatory.
Anthocyanins juga memiliki kandungan anti-kanker.
Dengan mengonsumsi makanan dengan kandungan anthocyanins bisa menurunkan risiko beberapa jenis kanker.
Beras hitam punya rasa kacang-kacangan dan tanah yang khas. Ketika dimasak beras ini juga akan matang lebih lama daripada beras putih.
“Beras putih mengandung 6.3 gram protein per 100 gram, sementara beras hitam mengandung 9.1 gram protein,” kata Simone Austin, ahli diet dan juru bicara Dietitians Association of Australia, seperti dilansir dari The Huffington Post Australia.
“Beras hitam juga punya tingkat glikemik indeks yang lebih rendah, artinya jika kamu memiliki diabetes maka beras ini cukup baik karena ia melepas nutrisi dengan lambat. Beras hitam juga kaya akan serat, 4.7 gram per 100 gram,” sambung Austin.
3. Beras merah
Berbagai varietas beras merah seperti beras merah Himalaya dan beras cargo merah Thailand punya kandungan pigmen yang tinggi serta nutisi dan senyawa tanaman yang bermanfaat.
Jenis ini punya tingkat protein dan serat yang lebih tinggi daripada beras putih.
Namun yang paling menonjol dari beras merah adalah kandungan antioksidannya.
Seperti beras hitam, beras merah juga mengandung antioksidan flavonoid termasuk anthocyanins apigenin, myricetin, dan quercetin.
Penelitian juga menunjukkan bahwa beras merah punya potensi lebih untuk melawan radikal bebas dan mengandung konsentrasi flavonoid antioksidan yang lebih tinggi daripada beras coklat.
Flavonoid bisa membantu menurunkan inflamasi dalam tubuh, menjaga tingkat radikal bebas agar tak berlebihan, dan menurunkan resiko penyakit kronis seperti penyakit jantung dan diabetes tipe 2.