TRIBUNJAKARTA.COM, PAMEKASAN - Butuh duit buat foya-foya dan beli narkoba, 10 remaja jadi komplotan pencuri kotak amal.
Mereka secara bergerombol berkeliling mencari masjid atau juga stasiun pengisian bahan bakar untuk umum (SPBU) yang dirasa sepi untuk melancarkan aksinya.
Aksi mereka terhenti setelah otak komplotan ini dibekuk Polres Pamekasan, Jawa Timur.
FDK (17) yang diduga menjadi otak komplotan pencuri itu ditangkap di rumahnya pada Selasa (26/1/20210 sekitar pukul 14.30 WIB.
Sementara sembilan pelaku yang masih di bawah umur ditangkap dalam waktu hampir bersamaan berbekal pengakuan FDK.
Kesembilan pelaku yang lain yakni RM (15) dari Kelurahan Bugih, MI (18) asal Desa Bettet, SB (19) asal Gladak Anyar, RFYL (19) asal Desa Rombuh Palenggaan, FDK (17) asal Desa Samatan, dan AF (17) asal Kelurahan Bugih.
Lalu, NK (21) asal Desa Kadur, MD (20) asal Desa Kadur, D (17) asal Desa Blumbungan, dan AIE asal Desa Rombuh.
"Kesepuluh pelaku kita tangkap dalam kurun waktu bersamaan karena kita menerjunkan tim khusus bernama Sakera Sakti," kata Adhi Putranto Utomo saat dihubungi, Rabu (27/1/2021).
Setelah diperiksa, pelaku mengaku telah mencuri kotak amal di 18 lokasi.
Mereka tak cuma menyasar masjid, tapi juga tempat lain seperti SPBU.
Saat beraksi, komplotan ini berkeliling menggunakan sejumlah kendaraan, seperti motor dan mobil.
Adhi mengatakan, mereka menggunakan mobil sewaan saat beraksi.
• Peredaran 1.000 Dolar Amerika di Bandara Soekarno-Hatta Melibatkan Guru dan Kolektor Uang Kuno
• Penderita Asam Lambung, Berikut 5 Pilihan Makanan Agar Kondisi Tubuh Tak Makin Parah
• Patut Diacungi Jempol, Kepala Kanwilkumham DKI Jakarta Liberty Sitinjak Optimalisasi Intelijen Lapas
Sampai saat ini, sudah ada 11 takmir masjid yang melapor kehilangan kotak amal.
Laporan itu diterima sejumlah polsek di Pamekasan.
Meski begitu, Adhi tak menampik laporan akan terus bertambah.
Kepada penyidik, para pelaku mengaku menggunakan uang hasil curian itu untuk berfoya-foya.