Presiden Joko Widodo (Jokowi) antara Konflik Demokrat dan percintaan Kaesang.
Dua kasus hangat itu yang membuat nama Presiden Jokowi terseret ke dalamnya.
Untuk kasus konflik Demokrat, Jokowi diminta bertindak oleh kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) lantaran kubu yang bermain adalah Moeldoko yang merupakan 'orang Istana'.
Sedangkan di kandasnya hubungan asmara putra bungsunya, Kaesang Pangarep juga sedikit banyak ikut menyeret nama Jokowi.
Bagaimana kronologi dua kasus tersebut, redaksi Tribunnews.com, coba merangkumnya.
Konflik Partai Demokrat
Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Andi Mallarangeng menyeret nama Presiden Joko Widodo ( Jokowi) dalam prahara kudeta Partai Demokrat.
Hal ini membuat Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin tak terima.
Ali Mochtar Ngabalin berpendapat, nama Jokowi yang terus diseret menandakan Partai Demokrat kehabisan bahan untuk menyelesaikan konflik di internalnya sendiri.
Sebelumnya, Andi Mallarangeng menduga ada campur istana dalam Kongres Luar Biasa ( KLB) Partai Demokrat.
Andi Mallarangeng mempertanyakan kehadiran negara dan Polri dalam kerumunan acara Kongres Luar Biasa ( KLB) Partai Demokrat kubu Moeldoko Cs di Deli Serdang, Sumatera Utara pada Jumat (5/3/2021) kemarin.
Ia mempertanyakan tidak adanya pembubaran dari pihak yang berwenang terkait kegiatan tersebut.
Apalagi, acara itu digelar di tengah pandemi Covid-19.
"Nyatanya walaupun KLB itu tidak ada izin dari Polri, tetap terlaksana, tidak dibubarkan. Ketika kader kami ingin membubarkan KLB tersebut malah dihalangi. Jadi bagaimana ini, dimana negara pada saat itu? Di mana demokrasi bisa ditegakkan," kata Andi Malarangeng dalam diskusi daring, Sabtu (6/3/2021).
Partai Demokrat, kata Andi, menduga presiden Jokowi membiarkan adanya praktik kudeta partai yang dilakukan oleh orang dekatnya di istana.