Kemudian dikunci di kamar sama adik majikan buat disiksa.
Saya terusnya dikurung karena saya ada bekas luka," papar Hani.
Hani akhirnya bisa melarikan diri saat di bulan Ramadan.
Dia beralasan hendak membuang sampah kemudian memanfaatkan untuk melarikan diri tanpa membawa barang-barang yang dibiarkan tertinggal di rumah majikan.
Hani kemudian mendatangi agen yang menyalurkan dirinya bekerja di Kuwait dengan bantuan sopir taksi.
"Saya waktu itu ari sekira 20 menitan dari rumah majikan dan saya lihat taksi kumpul.
Saya bilang ga punya uang, minta dianterin ke agensi akhirnya ada yang baik dan mau anterin saya," papar Hani.
Setibanya di agensi, Hani menceritakan pengalaman pahitnya bekerja di rumah majikan yang kejam.
Saat itu Hani ditawari apakah mau pulang ke Indonesia atau mencari pekerjaan di tempat lain.
"Saya gamau pulang karena belum setahun dan harus kuat karena waktu itu saya yang ngotot jadi TKW meski ga diizinin orangtua," kata Hani.
Hani akhirnya tinggal sementara di kantor agensi TKW di Kuwait.
Sampai suatu ketika dirinya ditawari bekerja di sana yang membuat hidupnya berubah.
"Seminggu di agensi belum ada kerjaan akhirnya ditawarin kerja di agensi soalmya sekretaris dia mau pulang kampung.
Baca juga: Terkuak Aksi 2 Satpam Nodai Janda Saat Tangan Terborgol di Kebun Sawit, Polisi: Mereka Tergiur
Akhirnya diajarin bikin teh untuk karyawan dan bos, bebersih, angkat telepon.
Kesininya saya bisa ngurus TKW yang baru datang dari Indonesia dan ngurus-ngurus TKW yang kabur-kaburan atau yang ada masalah," papar Hani.
"Akhirnya sampai bisa kerja 3 tahun di sana dan barulah pulang ke Indonesia dan balik lagi kesana," lanjut dia.
Hani menuturkan bahwa tak ada satu pun keluarganya di Cianjur yang mengetahui cerita pilunya ini.
"Saya gamau mereka kepikiran," ucap Hani.