Saat sedang minum miras (minuman keras), terjadi percekcokan antara pelaku I dengan korban lantaran korban menghina ayah I.
"Kontrakan mereka ada di Kota Tangerang, lokasinya di pojokan sekali tertutup dengan banyak warung," ujar Sarly.
4. Disulut Korban Hina Orangtua Pelaku Kakak Beradik saat Mabuk
Kapolres Tangerang Selatan, AKBP Sarly Sollu mengatakan, awal mula kejadian karena antara I dan FM sempat cekcok karena menghina orang tua.
"Korban (FM) dan I mereka sambil minum terjadi cekcok. Dari keterangan I, korban menghina dari pada orangtua pelaku I," jelas Sarly di Mapolsek Pagedangan, Selasa (3/1/2023).
"Kemudian, pelaku I ancam akan bunuh dia dan akhirnya korban menantang kalau bisa bunuh saya," sambungnya.
Baca juga: PKS Ingatkan Pemprov DKI Jakarta Waspadai Pesta Miras dan LGBT di Malam Tahun Baru
Menurut Sarly, korban FM menghina orangtua I dengan kata buntung dan menghina fisik.
Hal tersebut memicu emosi I adik dari S yang berujung penganiayaan, terlebih pelaku dipengaruhi minuman keras.
"Hasil keterangan soal ledekan itu dari tersangka soal mengejek bapaknya, bapaknya kucing hitam, tangannya buntung," papar Sarly.
5. Pelaku Butuh 5 Menit Bunuh Korban
Kepada petugas, para pelaku mengaku membutuhkan waktu lima menit untuk membunuh FM.
"Mereka, terutama si I ini yang menjerat leher FM membutuhkan waktu selama lima menit untuk membunuh FM," kata Kapolres Tangerang Selatan, AKBP Sarly Sollu di Polsek Pagedangan, Selasa (3/1/2023).
Menurut dia, awalnya I yang notabenenya adalah adik dari S ini mencekik leher FM menggunakan tangan kosong.
Karena masih ada perlawanan dari FM dan masih hidup, I kemudian menggunakan tali sepatu untuk menjerat leher korbannya.
"Karena masih hidup I akhirnya menggunakan tali sepatu untuk menjerat leher FM. Nah peran pelaku ketiga yakni A membantu memegangkan kaki FM karena dibentak dan disuruh I," papar Sarly.