TRIBUNJAKARTA.COM - Ida Dayak disebut-sebut bisa menyembuhkan patah tulang bahkan membuat seseorang yang lumpuh bisa berjalan kembali.
Lalu benarkah dalam melakukan pengobatan Ida Dayak tak melibatkan hal mistis?
Pesulap Merah menyakini apa yang dilakukan Ida Dayak adalah hal yang biasa.
TONTON JUGA
Hal tersebut disampaikan Pesulap Merah di akun YouTubenya PESULAP MERAH OFFICIAL, pada Kamis (6/4/2023).
"Yang kamu lihat divideo-video Ibu Ida Dayak memang seperti itu, bagi gue itu hal yang biasa aja," ucap Pesulap Merah.
Ia menilai yang dilakukan Ida Dayak serupa dengan ahli patah tulang pada umumnya.
"Biasa banget dilakukan ahli patah tulang," kata Pesulap Merah.
Pesulap Merah kemudian menyamakan Ida Dayak dengan tukang urut patah tulang ternama, Haji Naim.
Menurut Pesulap Merah, Haji Naim pernah mengobati Verrell Bramasta.
Baca juga: Ida Dayak Tidak Sakti Menurut Pesulap Merah, Baru Praktik 3 Tahun Sebelumnya Jualan Minyak Urut
Usai bertanding tinju dengan Enrique Dustin, Verrel mengalami cedera di lengan dan bahu kiri.
Anak Venna Melinda itu diketahui mengalami bahu copot atau dislokasi bahu yaitu insiden yang membuat bonggol tulang lengan bagian atas sebelah kiri menjadi terlepas
Verrel pun kemudian memutuskan untuk mengobatinya secara tradisional dengan melakukan urut di Haji Naim
Setelah diobati oleh Haji Naim, bahu Verrell kembali ke tempat semula.
Baca juga: Pesulap Merah Punya Bukti Ida Dayak Pakai Trik Minyak Keluar Darah Palsu, Tak Butuh Mantra Cukup Air
"Kayak contohnya yang seperti Ida Dayak, yaitu Haji Naim," ucap Pesulap Merah.
"Haji Naim sudah meninggal sekarang diteruskan oleh anaknnya,"
"Dan itu bisa banget, seperti yang dilakukan oleh tukang pijat, oleh ahli pijat atau ahli patah tulang," imbuhnya.
Pesulap Merah menegaskan menyembuhkan seseorang yang patah tulang tak mesti orang sakti.
"Yang dilakukan Ida Dayak enggak ada hubungannya dengan kesaktian-kesaktian," kata Pesulap Merah.
"Yang dilakukan Ida Dayak enggak ada hubungannya dengan hal mistis,"
"Dan minyak yang dipakai itu ramauan tradisional, minyak tradisional itu banyak, dari berbagai wilayah," imbuhnya.
Baca juga: Heboh Kabar Pesulap Merah Ketemu dan Melongo Lihat Kesaktian Ida Dayak, Sosok Penyebar Isu Diburu
Dikutip TribunJakarta dari TribunKaltim, Anak tunggal Ida Dayak, Herman Ida Andriani baru-baru ini buka suara perihal sosok ibunya.
Sejak 2021, Ida Dayak diakui Herman tak pernah pulang ke rumah.
Hal itu lantaran Ida Dayak berjualan obat ke berbagai daerah, bukan melakukan pengobatan.
"Kalau dulu itu tidak ada pasien lokal yang datang kesini karena mungkin belum banyak yang tahu, cuman kalau sekarang semenjak viral banyak yang datang, ibaratnya dulu hanya pulang istirahat 2 minggu dan paling lama kemarin itu semenjak Covid-19 sampai 6 bulan di rumah," pungkas Herman.
Kendati tak pernah pulang ke rumah, Ida Dayak tak pernah putus komunikasi dengan sang anak tunggal.
Herman mengaku selalu menelepon Ida Dayak lewat telepon seluler.
Baca juga: Terungkap Masa Lalu Ida Dayak Sebelum Bisa Lakukan Pengobatan, Keliling dari Sumatera hingga Papua
Jarang pulang ke Kaltim, Ida Dayak kini menempati rumah di wilayah Bogor.
"Sering komunikasi, biasanya juga bertanya tentang kabar kami di rumah, dan terkadang menyampaikan lokasi pengobatannya, kalau sekarang ini ada di daerah Bogor," ucap Herman.
Selama bepergian ke berbagai daerah, Ida Dayak selalu ditemani sang suami.
Suami Ida Dayak lah yang jadi sosok penting di bisnis penjualan obat untuk pasien.
"Biasanya cuman bapak yang mendampingi, ibu yang memasarkan obatnya sembari memberi pengobatan dan bapak membantu untuk membungkus obat dan kemudian diserahkan ke pembeli," cerita Herman.
Lebih lanjut, diakui Herman, awalnya Ida Dayak hanya sebagai penjual minyak urut yang merupakan warisan turun temurun keluarga.
Baca juga: Pasien Ida Dayak Membludak, Ketua IDI Tanggapi Pengobatan Alternatif Dicari Orang
Lalu tiga tahun ke belakang atau mulai tahun 2020, Ida Dayak belajar menyembuhkan orang.
Sejak saat itu pula, Ida Dayak jadi ahli mengobati berbagai penyakit menggunakan minyak urut keluarganya.
"Kalau jualan obat itu sudah bertahun-tahun, sementara untuk melakukan pengobatan ke pasien itu kisaran 3 tahun baru bisa," akui Herman.
Diakui Herman, sang ibu biasanya mengobati pasien patah tulang.
Namun diungkap Herman, Ida Dayak tak segan memberi tahu pasien jika penyakit yang dideritanya tak bisa disembuhkan Ida Dayak.
"Tidak semua penyakit bisa disembuhkan, ibu juga sudah tahu mana yang bisa disembuhkan dan tidak. Kalau tidak bisa, pasti ibu menyampaikan tidak sanggup, namun sekiranya masih bisa pasti diusahakan," ungkap Herman.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News