Rupanya, Ida Dayak belum lama bisa menyembuhkan orang dengan praktik urutnya.
Setidaknya baru tiga tahun belakangan, Ida Dayak mendapati keahliannya di bidang pengobatan alternatif itu.
Namun sayang, Herman tak menjelaskan bagaimana ibunya bisa mendapatkan keahlian urut yang menyembuhkan itu.
Sebelumnya, Ida Dayak hanya berjualan minyak urut peninggalan keluarga.
"Kalau jualan obat itu sudah bertahun-tahun, sementara untuk melakukan pengobatan ke pasien itu kisaran tiga tahun baru bisa," keta Herman.
Penjualan minyak urut Ida Dayak dulu sudah sangat luas pasarnya.
Ia sampai berkeliling Indonesia dari Sumatera sampai Papua menjual minyak urutnya itu.
"Dari dulu, ibu memang sudah berkeliling di berbagai pulau yang ada di Indonesia, seperti Sumatera, Papua, Sulawesi, pokoknya macam-macam sudah dikunjungi," terang Herman.
Saking lakunya di berbagai daerah, Ida Dayak sampai jarang pulang.
Herman hanya lama melihat ibundanya di rumah saat pandemi Covid-19 melanda.
"Kalau dulu itu tidak ada pasien lokal yang datang kesini karena mungkin belum banyak yang tahu, cuman kalau sekarang semenjak viral banyak yang datang, ibaratnya dulu hanya pulang istirahat dua minggu dan paling lama kemarin itu semenjak Covid-19 sampai enam bulan di rumah," urainya.
Herman menambahkan, hingga saat ini ibunya sudah 2 tahun lebih belum pulang ke Kabupaten Paser.
Meski demikian, Herman tetap intens berkomunikasi dengan ibunya melalui telepon seluler.
"Sering komunikasi, biasanya juga bertanya tentang kabar kami di rumah, dan terkadang menyampaikan lokasi pengobatannya, kalau sekarang ini ada di daerah Bogor," tambahnya.
Saat berkeliling, Ida selalu ditemani suaminya.