TRIBUNJAKARTA.COM - Menantu SBY, Aliya Rajasa Baskoro Yudhoyono akhirnya buka suara terkait Partai Demokrat yang merasa dikhianati Anies Baswedan.
Diketahui, Demokrat merasa terkhianati setelah Partai NasDem dinilai membuat keputusan sepihak duet Anies Baswedan dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin untuk Pilpres 2024.
Aliya Rajaya mengunggah pernyataan resmi Partai Demokrat di media sosial Instagram.
Pernyataan tersebut ditulis oleh Sekjen Partai Demokrat Teuku Riefky Harsy.
Pada bagaian captio, Aliya Rajasa menulis kebenaran pasti akan terungkap.
"Press release Sekjen Partai Demokrat, Jakarta 31 Agustus 2023.
Let the truth be told..
let the voice be heard..," tulis Aliya Rajasa.
Bagaimana pernyataan lengkap Partai Demokrat?
Begini pernyataan lengkap Sekjen Demokrat.
Dalam kapasitas saya, baik sebagai Sekretaris Jenderal Partai Demokrat maupun sebagai anggota Tim 8 Koalisi Perubahan, saya ingin menyampaikan perkembangan situasi terkini.
Penjelasan ini saya tujukan utamanya kepada para pemimpin dan kader Demokrat di seluruh Tanah Air, dan tentunya juga kepada masyarakat luas.
1. Kemarin, 30 Agustus 2023, kami mendapatkan informasi dari Sudirman Said, mewakili Capres Anies Baswedan, bahwa Anies telah menyetujui kerja sama politik Partai Nasdem dan PKB, untuk mengusung pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar. Persetujuan ini dilakukan secara sepihak atas inisiatif Ketum Nasdem, Surya Paloh.
2. Hari ini, kami melakukan konfirmasi berita tersebut kepada Anies Baswedan. Ia mengonfirmasi bahwa berita tersebut adalah benar. Demokrat "dipaksa" menerima keputusan itu (fait accompli).
3. Menyikapi hal itu, Partai Demokrat akan melakukan rapat Majelis Tinggi Partai untuk mengambil keputusan selanjutnya. Sesuai dengan AD/ART Partai Demokrat tahun 2020, kewenangan penentuan koalisi dan Capres/Cawapres ditentukan oleh Majelis Tinggi Partai.