Dedi pun menanggapi hal tersebut. "Itu biasa penyidik kayak gitu, kalau enggak ngaku kamu ikut masuk. Biasa gebrakan. Biasanya orang berbohong diancam biar jujur," kata Dedi.
Saat itu Teguh mengaku ketakutan. Akhirnya ia terpaksa berbohong.
Teguh mengatakan keterangannya membeli nasi kuning tidak dimasukkan ke BAP. Dalam BAP, kata Teguh, dirinya pulang ke rumah Pram.
"Tidak tidur di rumah anaknya Pak RT, waktu itu kan Teguh bilang tidur di rumah Pak RT. Terus dibilang kamu jangan bohong, si Pak RT tidak membukakan pintu, Teguh gimana kan tidur di situ," kata Teguh.
Dedi Mulyadi bertanya mengenai sikap Ketua RT yang mengaku tidak membukakan pintu rumahnya.
"Enggak tahu, kalau dengar si Kahfi (anak Ketua RT) dibawa dikeluarin lagi," imbuhnya.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya