3 Fakta Sakit Kulit Jokowi Diungkap Ajudan, Berawal di Vatikan hingga Bantahan soal Sindrom Langka

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SEPULANG DARI VATIKAN - Potret Presiden ke-7 RI Jokowi saat ditemui di kediamannay di Solo, Jawa Tengah, Rabu (28/5/2025) lalu. Ajudan mengungkapkan Jokowi terkena penyakit kulit sepulang dari Vatikan.

TRIBUNJAKARTA.COM - Bercak hitam di wajah Presiden ke-7 RI, Jokowi, akhirnya diketahui disebabkan karena sakit kulit.

Namun, pertanyaan soal kondisi kulit ayah dari Wapres Gibran Rakabuming Raka itu masih terus bermunculan.

Warganet menebak-nebak sejak kapan penyakit itu muncul hingga jenis penyakit kulit apa yang menyerang mantan kader PDIP itu.

Ajudan Jokowi, Kompol Syarif Muhammad Fitriansyah pun menjawab sejumlah sangkaan itu.

1. Vatikan

Syarif mengatakan, Jokowi terkena alergi kulit sejak pulang dari Vatikan.

Ia menyebut penyakit itu muncul ketika sudah kembali ke Indonesia.

Perbedaan suhu di Vatikan dan Indonesia disinyalir menjadi penyebab alergi yang disebut Syarif tak kronis itu.

"Bapak saat ini sedang pemulihan dari alergi kulit pasca pulang dari Vatikan. Tapi secara fisik fit banget. Mungkin cuaca ya di Vatikan penyesuaian pulang ke Indonesia beberapa hari setelah itu baru muncul alerginya,” ungkapnya saat ditemui TribunSolo, Kamis (5/6/2025).

2. Bukan Sindrom Langka

Syarif menegaskan, alergi kulita yang diderita Jokowi itu tergolong biasa.

Klarifikasi itu ia tegaskan sebab muncul sangkaan soal Jokowi menderita kelainan langka, yakni Sindrom Stevens-Johnson (SJS).

SJS sendiri merupakan reaksi kulit yang langka, mengakibatkan ruam, lepuh hingga pengelupasan, serta dapat mempengaruhi selaput lendir hingga kemaluan.

Penyebab SJS biasanya diakibatkan reaksi tubuh atas obat-obatan tertentu.

"Alergi kulit biasa," kata Syarif.

3. Hoaks Dirawat di Jepang

Syarif juga menepis isu Jokowi dirawat di Jepang demi memulihkan kondisi kulitnya.

“Nggak langsung. Sudah (ditangani dokter). Nggak. Hoaks itu.

Halaman
12

Berita Terkini