Kronologi 4 Pemuda Mampang Bakar Halte Transjakarta, Bilang Jalan-jalan tapi Bawa Bom Molotov di Tas

Empat pemuda di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan ditangkap polisi setelah diduga membakar halte Transjakarta saat aksi demo yang berujung anarkis.

|

Namun, Haris tak mengindahkan peringatan itu dan pergi untuk membakar halte Transjakarta.

 "Saya dengar dari omnya, (Haris, red) sudah diwanti-wanti jangan ke mana-mana, katanya begitu," ucap tetangga Haris, Eka Sapta Wardani.

Ia lalu melanjutkan, "Eh nggak lama dia jalan berdua tuh sama Surya."

Eka mengungkapkan, ketika Haris membawa bom molotov yang sebelumnya sudah lebih dulu disiapkan.

"Cuma kaget saja pas dia ikut, lah kok dia tiba-tiba ikut. Sudah gitu bawa-bawa gituan lagi, bom molotov," kata Eka lagi.

Haris dikenal aktif sebagai anggota karang taruna yang kantor sekretariatnya bersebelahan dengan Kantor Lurah Mampang Prapatan.

 "Iya (Haris, red) anggota karang taruna. Kemarin acara-acara yang tujuh belasan dia ikut juga," kata Ata, tetangga Haris.

Ata mengaku kaget ketika mengetahui Haris terlibat dalam aksi anarkis dan ikut serta membakar halte Transjakarta.

Padahal, di mata warga sekitar, Haris dikenal sebagai sosok yang baik dan sopan terhadap sesama.

"Aktif dia, orangnya baik. Saya juga kaget, kok bisa ya dia ikut-ikutan istilahnya, yang nggak positif lah. Ya nggak menyangka, sampai terjerumus gitu," ungkap Ata.

"Sama orang tua juga baik, sopan lah istilahnya. Sama orang tua nggak songong lah. Kalau habis solat salaman. Sopan anaknya," imbuh dia.

Rumah Haris di Jalan Mampang Prapatan IV tampak sepi. Tak terlihat aktivitas apapun di rumah dua lantai itu.

Satu sepeda motor terparkir di teras rumah tersebut.

Selain itu terdapat jemuran, dua buah bangku, dan sejumlah sepatu yang berjajar rapi di sebuah rak di teras rumah.

22 Halte TransJakarta Dirusak

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved