Neneng Hasanah Anggota DPRD DKI Tekankan Pentingnya Penataan Kawasan Pesisir Jakarta Utara
Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta, Neneng Hasanah, menilai penataan kawasan pesisir Jakarta Utara sangat penting dilakukan secara menyeluruh.
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Rr Dewi Kartika H
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTACOM, JAKARTA - Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta, Neneng Hasanah, menilai penataan kawasan pesisir Jakarta Utara sangat penting dilakukan secara menyeluruh.
Menurutnya, penataan ini merupakan arahan dari pemerintah pusat dan harus dijalankan dengan strategi yang jelas agar masyarakat benar-benar merasakan manfaatnya.
“Penataan harus dimulai dari hilir sampai ke atas. Jakarta Utara dari Cilincing sampai Penjaringan itu pesisir semua,” ujar Neneng dalam rapat Komisi D DPRD DKI Jakarta, Senin (22/9).
Neneng menegaskan, pembenahan tidak boleh setengah-setengah. Kawasan Marunda hingga Muara Angke harus mendapat perhatian yang sama, termasuk wilayah perbatasan Jakarta Utara dan Bekasi.
“Pembangunannya harus merata supaya semua masyarakat bisa menikmati,” tegasnya.
Selain itu, ia juga menyoroti tantangan koordinasi lintas wilayah. Sebab menurut Neneng, Jakarta Utara tidak bisa bekerja sendiri karena persoalan pesisir juga terkait dengan daerah tetangga.
“Jakarta Utara dan Bekasi harus kerja sama. Di Marunda ada Marunda Kepu, di Cilincing ada Kalibaru, semuanya kumuh dan perlu ditangani,” tutur Neneng.
Ia menambahkan, masih ada hambatan serius dalam penataan kawasan pesisir, mulai dari status tanah hingga ketersediaan air bersih.
“Banyak warga tinggal di tanah negara, ada juga di lahan BUMN. Air bersih pun belum merata,” ungkapnya.
Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (Wamen PKP) Fahri Hamzah menuturkan, kawasan pesisir identik dengan slum (kekumuhan).
Dengan demikian, hal inilah yang menjadi sumber polusi dan yang dianggap tidak sehat.
Oleh karena itu, Presiden Prabowo Subianto akan membangun 1 juta rumah di kawasan pesisir.
"Sementara dari 12.870-an desa di pesisir itu, memang kalau kita baca secara umum pesisir itu identik dengan slum, identik dengan kawasan kumuh. Sehingga itu juga menjadi sumber polusi dan salah satu sumber yang dianggap tidak sehat," jelas Fahri, Jumat (17/9/2025) dikutip Kompas.com.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
| Kecelakaan Hari Ini di Tanjung Priok: Mobil Listrik Tabrak Gerobak hingga Motor 3 Orang Jadi Korban |
|
|---|
| Satgas Pangan Polres Pelabuhan Priok Perketat Pengawasan Harga dan Stok Beras di Pasar Muara Angke |
|
|---|
| Pansus DPRD DKI Tolak Kenaikan Tarif Parkir, Jupiter Ungkap Potensi Kebocoran Rp1,4 Triliun |
|
|---|
| Wahana Ekstrem Flying Fox Bikinan Damkar Jakarta Utara Jadi Favorit Anak-anak di HBKB Sunter |
|
|---|
| SOROTAN Ahmad Sahroni: Rumah Habis Dijarah Massa, Kini Harus Keluarkan Rp250 Juta Hancurkan Bangunan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/Banjir-rob-kembali-merendam-kawasan.jpg)