Program 1 RT 1 Apar Masih Kedodoran, Gubernur Jakarta Pramono: Api Lebih Cepat Menyebar

Program unggulan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung, 1 RT 1 APAR dipertanyakan usai kebakaran di Tamansari, Jakarta Barat.

TribunJakarta.com/Dionisius Arya Bima Suci
PROGRAM APAR - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung saat ditemui di lokasi kebakaran Gang Langgar, Tamansari, Jakarta Barat, Selasa (30/9/2025). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisus Arya Bima Suci


TRIBUNJAKARTA.COM, TAMANSARI - Program unggulan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung, 1 RT 1 APAR (Alat Pemadam Api Ringan), kembali dipertanyakan usai kebakaran besar yang melanda pemukiman padat penduduk di Gang Langgar, Tangki, Tamansari, Jakarta Barat pada Minggu (28/9/2025) kemarin.

Alih-alih padam dengan cepat, api justru berkobar tanpa ampun menghanguskan ratusan rumah warga.

Pramono berdalih, dalam kondisi kebakaran besar, Apar tidak akan mampu melawan si jago merah.

Apalagi, ada banyak bahan mudah terbakar di sekitar lokasi kebakaran.

“Memang dalam kondisi seperti ini, apalagi yang kebakar kan kebanyakan plastik, sampah, dan sebagainya, ya pasti enggak terkejar,” ucapnya usai meninjau lokasi kebakaran Tamansari, Selasa (30/9/2025).

Kondisi permukiman yang padat penduduk dan udara saat itu juga semakin membuat kobaran api cepat merambat.

“Apalagi dengan kepadatan dan kemarin saya mendapat laporan dari Kepala Dinas Damkar, apinya itu cepat sekali karena angin,” ujarnya.

Meski sampai saat ini belum terbukti efektif dalam mengatasi marak kebakaran di Jakarta, namun Pramono menegaskan program tersebut bakal tetap dijalankan

PSI Pertanyakan Program1 RT 1 Apar

Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PSI Kevin Wu menyayangkan kebakaran terjadi di wilayah tersebut secara berulangkali. 

Ia mendesak dilakukannya penyelidikan untuk mengetahui penyebab-penyebabnya agar dapat menjadi pembelajaran supaya kejadian serupa bisa dicegah ke depannya.

“Tentu, harus ada penyelidikan terhadap faktor-faktor penyebabnya, supaya ini bisa menjadi pelajaran dan kita dapat melakukan perbaikan lagi ke depannya, bukan mencari kambing hitam,” ujarnya..

Ia menyorot terjadinya kobaran api yang berulangkali, kendati api sudah sempat dipadamkan sebelumnya. 

Hal itu disinyalir terjadi karena minimnya ketersediaan air di sekitar lokasi kebakaran, sehingga pihak damkar kesulitan untuk memadamkan apinya. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved