Setiap Tahunnya, 30 Persen Siswa Lulusan SMAN Unggulan M.H Thamrin Diterima Kampus Luar Negeri

SMAN Unggulan Muhammad Husni Thamrin di Kelurahan Bambu Apus, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur sudah banyak mencetak prestasi.

Penulis: Bima Putra | Editor: Rr Dewi Kartika H
TribunJakarta.com/Bima Putra
SMA UNGGULAN - Siswa SMAN Unggulan M.H Thamrin saat menunjukkan hasil karyanya di Cipayung, Jakarta Timur, Rabu (8/10/2025). 

TRIBUNJAKARTA.COM, CIPAYUNG - SMAN Unggulan Muhammad Husni Thamrin di Kelurahan Bambu Apus, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur sudah banyak mencetak prestasi.

Sebelum ditetapkan menjadi Sekolah Garuda Transformasi, SMAN Unggulan M. H Thamrin bahkan banyak mengantarkan anak-anak didiknya hingga masuk ke perguruan tinggi di luar negeri.

Kepala SMAN Unggulan M.H Thamrin, Sarjono mengatakan rata-rata setiap tahunnya sebanyak 30 persen anak didiknya melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi di luar negeri.

"Kalau yang ke luar negeri sekitar 30 persen. Insya Allah (setelah ditetapkan menjadi Sekolah Garuda) mudah-mudahan meningkat, itu harapan kita," kata Sarjono di Jakarta Timur, Rabu (8/10/2025).

Berdasarkan data banyak anak lulusan SMAN M.H Thamrin yang melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi seperti di Australia, Jepang, Kanada, termasuk daftar 100 universitas terbaik di dunia.

Pihaknya optimis siswa yang melanjutkan ke perguruan tinggi di luar negeri meningkat hingga 40 persen karena adanya pendampingan dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi.

Pendampingan bagi guru maupun murid ini merupakan bagian dari program Sekolah Garuda Transformasi, atau sekolah yang sudah ada namun mendapat asistensi dari pemerintah.

Meski kurikulum yang digunakan tidak mengalami perubahan, tapi dengan adanya pendampingan ini diharapkan siswa dapat lebih diarahkan untuk mendalami ilmu seusai bidang diminati.

"Karena dari kelas X kita sudah deteksi, berdasarkan minatnya sudah kita deteksi mau ke mana anak-anak itu. Tidak ada perubahan kurikulum, semuanya tetap sama," ujarnya.

Sarjono menuturkan pembelajaran di SMAN Unggulan M. H Thamrin menggunakan tiga kurikulum, yakni kurikulum nasional, kurikulum olimpiade, dan kurikulum cambridge.

Dalam program Sekolah Garuda Transformasi ini SMAN Unggulan M.H Thamrin bekerja sama dengan Universitas Indonesia untuk pendampingan bagi para guru dan siswa.

Terkait sistem belajar setelah ditetapkan menjaga Sekolah Garuda Transformasi, SMAN Unggulan M.H Thamrin menyatakan tidak ada perubahan pada jumlah siswa dalam satu kelas.

"Untuk per kelas ada 22 siswa, satu tingkatan ada empat kelas. Jadi masing-masing angkatan ada 88 siswa. Dengan kita menjadi Sekolah Garuda Unggul, Insya Allah akan lebih maksimal," tuturnya.

Baca berita TribunJakarta.com lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks Berita

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved