Rute LRT Jakarta Akan Diperluas ke PIK 2, Jakpro Mulai Kajian Teknis dan Ekonomi

Rencana pembangunan trase baru LRT Jakarta menuju kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 digulirkan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung.

|
TribunJakarta.com/Dionisius Arya Bima Suci
PEMBANGUNAN TRASE BARU - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung, foto diambil saat ditemui di lokasi kebakaran Gang Langgar, Tamansari, Jakarta Barat, Selasa (30/9/2025). 

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Rencana pembangunan trase baru LRT Jakarta menuju kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 digulirkan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung.

Kajian pengembangan trase baru ini pun kini tengah digodok oleh PT Jakarta Propertindo (Jakpro).

Direktur Utama Jakpto Iwan Takwin menjelaskan, perluasan jaringan LRT Jakarta ini menjadi langkah strategis agar layanan transportasi modern ibu kota ini bisa menjangkau lebih banyak wilayah ibu kota.

Adapun saat ini Jakpro tengah menggarap perluasan layanan LRT Jakarta dari Velodrome menuju Manggarai (1B).

“Kami sedang mempersiapkan kajian-kajian yang baik untuk menjadi justifikasi bahwa yang menjadi prioritas setelah fase 1B ini yang mana, setelah itu kemudian ke mana lagi,” ucapnya saat dikonfirmasi, Sabtu (11/10/2025).

Kajian yang dibuat pun tak hanya menitikberatkan pada aspek mobilitas warga, tapi juga integrasi antarmoda dan efisien waktu perjalan.

“Basisnya bagaimana transportasi ini bisa terintegrasi, sehingga pergerakan warga Jakarta menjadi lebih nyaman dan kemacetan bisa berkurang,” ujarnya.

Tak hanya itu, perluasan layanan LRT Jakarta hingga PIK 2 juga diharapkan berdampak pada pertumbuhan ekonomi sekitar stasiun.

“Di setiap titik stasiunnya otomatis menjadi titik kumpul masyarakat. Dampaknya adalah munculnya kegiatan-kegiatan atau bangkutan ekonomi baru di sana,” tuturnya.

Di tengah terbatasnya anggaran pemerintah imbas pemangkasan dana bagi hasil (DBH) dari pemerintah pusat, Jakpro terus mencari alternatif pembiayaan untuk pembangunan Kakarta

Salah satunya dengan membuka peluang kerja sama investasi dengan berbagai pihak, termasuk investor global.

Skema kerja sama business to business (B2B) menjadi opsi agar pembangunan infrastruktur di Jakarta tidak bergantung sepenuhnya kepada APBD.

Berita terkait

Baca berita TribunJakarta.com lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks Berita

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved