Sisi Lain Metropolitan
Kisah Dokter Aditya, Malaikat Penolong yang Rela Dibayar dengan Sayur Demi Kesehatan Warga
Sudah tiga tahun dr. Sukma Aditya Putra, MKM, CHt, CI membuka Klinik Aditya Medika dengan bayaran seikhlasnya dan gratis bagi tidak mampu.
Penulis: Bima Putra | Editor: Wahyu Septiana
"Saya tetap berpegang teguh, Bismillah atas izin Allah SWT agar klinik tetap buka. Karena masih banyak masyarakat yang membutuhkan. Kalau bukan kita siapa yang membantu," lanjut dr. Aditya.
Pelayanan Bintang 5
Dokter Aditya menuturkan sejak awal mendirikan Klinik Aditya Medika dia memang berniat membuat klinik sosial namun dengan pelayanan dan kondisi layaknya bintang lima.
Tujuannya agar warga yang secara ekonomi tidak mampu mengakses layanan kesehatan dapat nyaman, dan terpenting tidak harus memusingkan masalah biaya pengobatan.
Pun diakuinya tidak mudah untuk menanggung seluruh biaya operasional dan membayar gaji pegawai, tapi niat tulus mendirikan klinik sosial sebagai bentuk sedekah membuatnya bertahan.
"Kita berusaha memaksimalkan pelayanan kesehatan. Walaupun sosial, tapi tetap kita usahakan pelayanan kesehatan, keramahan, obat-obatannya semuanya bintang lima, berkualitas," tuturnya.
Rata-rata per harinya 60-100 warga datang untuk mendapat pelayanan kesehatan atas kondisi di Klinik Aditya Medika, jumlahnya cenderung meningkat dibandingkan saat awal klinik didirikan
Pelayanan Lengkap
Kendati pelayanan kesehatannya bersifat sosial karena tidak dipatok harga, Aditya menyediakan pelayanan lengkap.
Layanan diberikan meliputi pemeriksaan kesehatan umum dewasa maupun anak-anak, pelayanan gawat darurat, konsultasi obat, tindakan bedah minor, cek gula darah, kolesterol, dan asam urat.
Kemudian sunat dengan metode terbaru, fisioterapi (inhalasi nebulizer), rapid test antigen, thibbun nabawi, perawatan luka, pelayanan KIA/KB, hipnoterapi, dan keluhan medis lainnya.
Dari Mana Biaya Operasionalnya?
Soal biaya, Aditya mengaku seluruh biaya Klinik Aditya Medika dia tanggung dengan menyisihkan uang gajinya sebagai aparatur sipil negara (ASN) Dinas Kesehatan DKI Jakarta.
Sejak tahun 2022, hingga kini tercatat sudah puluhan ribu pasien dari berbagai latar belakang mendapat kesembuhan atas penyakitnya melalui perantara Klinik Aditya Medika.
"Jadi masyarakat enggak usah ragu. Di sini benar-benar kita 100 persen seikhlasnya, gratis untuk dhuafa. Jadi masyarakat yang ingin berobat tapi enggak punya uang enggak apa, datang saja," lanjut Aditya.
Dicibir Sejawat
Aditya pun tak selalu mendapat dukungan.
Rekan sejawatnya, tidak sedikit yang justru mencibir. Menurut sejumlah temannya sesama dokter, klinik berbiaya sukarela hanya bikin boncos.
"Teman ya macam-macam, ada yang mendukung tapi ada juga mencibir. Katanya ngapain bikin klinik sosial, kan boncos (rugi) terus, nombok terus," kata Aditya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/dr-Sukma-Aditya-Putra-saat-memberi-keterangan-di-Kl.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.