UPDATE Situasi Panas Demo Hari Ini: Jakarta Kompak Demo 3 Titik, Tragis di Ambon Pendemo Dilalap Api
Situasi kembali memanas pada Kamis (4/9/2025) dengan gelombang aksi massa demonstrasi. Di Ambon, ada insiden tragis pendemo dilalap api.
TRIBUNJAKARTA.COM - Situasi kembali memanas pada Kamis (4/9/2025) dengan gelombang aksi massa demonstrasi yang serentak mengguncang berbagai daerah.
Di Jakarta, sejumlah kelompok bakal tumpah ruah melakukan demo di empat titik strategis.
Hal ini akan turut berdampak kepadatan aktivitas di beberapa titik tempat yang bakal dilaksanakan demo.
Sementara itu, tragedi memilukan justru pecah di Ambon.
Aksi tragis pendemo saat seorang peserta aksi dilalap api di tengah kericuhan.
Peristiwa tragis ini menambah dramatis potret buram demokrasi jalanan yang hari ini benar-benar memanas.
Jakarta Demo di Tiga Titik
Depan DPR RI
Sekitar pukul 08.30 WIB, massa dari Gerakan Masyarakat Elang Khatulistiwa Nusantara menggelar aksi di depan Gedung DPR/MPR RI, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat.
“Jumlah peserta diperkirakan sekitar 50 orang,” kata Ruslan.
Dalam aksinya, mereka menuntut audit transparan anggaran DPR dan belanja negara, memprioritaskan legislasi pro rakyat, pembentukan panitia khusus anti mafia korupsi, penegakan kode etik DPR RI, serta pengesahan RUU Perampasan Aset.
Aksi Buruh di Monas
Sekitar pukul 11.00 WIB, aksi juga digelar di Silang Selatan Monas oleh kelompok Gerakan Buruh Bersama Rakyat (Gebrak), yang terdiri dari aliansi serikat buruh dan organisasi masyarakat sipil.
“Jumlah massa diperkirakan mencapai 1.000 orang dengan penanggung jawab aksi antara lain Ifan Ibrahim, Tara, Rivaldi Haryo Seno, dan Sunarno,” ujar Ruslan.
Massa Gebrak menyuarakan sejumlah tuntutan, antara lain penghentian represivitas dan kriminalisasi terhadap peserta aksi, penurunan tarif pajak, tarif dasar listrik, air, tol, hingga harga sembako.
Selain itu, mereka juga mendesak pengesahan RUU Perampasan Aset serta pemotongan tunjangan pejabat tinggi negara sebesar 50 persen.
Aksi Partai Berkarya
Pada pukul 08.00 WIB, Forum Ketua DPW Partai Berkarya juga menggelar aksi di kawasan Silang Selatan Monas.
Massa berjumlah sekitar 100 orang dengan penanggung jawab aksi Muhammad Arham.
Dalam aksinya, mereka menyoroti dugaan maladministrasi di Kementerian Hukum dan HAM terkait lambatnya proses pengesahan kepengurusan hasil Munas I Partai Berkarya.
BEM UI
Sementara itu, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia memastikan tidak menggelar aksi demonstrasi di Jakarta pada Kamis (4/9/2025).
“Hari ini, tidak aksi dari BEM UI,” kata Ketua BEM UI, Atan Zayyid Sulthan, saat dikonfirmasi, Kamis.
Kepastian ini disampaikan sehari setelah Atan mengonfirmasi adanya rencana aksi yang akan membawa “17+8 Tuntutan Rakyat” pasca pernyataan sikap BEM UI mengenai kondisi tanah air.
“Dalam waktu dekat. Aksi (demo) itu dalam waktu dekat, ada di dalam minggu ini,” ujar Atan, Rabu (3/9/2025).
Namun, Atan belum dapat merinci jadwal pelaksanaan, jumlah massa yang turun, maupun keterlibatan BEM lain. Ia hanya menegaskan bahwa aksi nantinya akan bersifat konstruktif.
“Kami tegaskan bahwa kami akan membawa aksi yang konstruktif dan juga berfokus kepada perubahan-perubahan kebijakan,” ucapnya.
Demo Tragis di Ambon
Aksi demonstrasi puluhan mahasiswa dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Seram Bagian Timur (SBT) di depan kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) berakhir tragis.
Dua pendemo terbakar saat mencoba membakar ban bekas, sekitar pukul 12:00 WIT, Kamis (4/9/2025).
Bermula saat salah satu masa aksi menyiram bahan bakar minyak (BBM) pada ban bekas.
Aksi itu kemudian coba dihalau oleh aparat keamanan hingga terjadi saling dorong, menyusul cipratan minyak terkena pakaian korban.
Seketika api pun langsung tersulut saat seseorang memantik api.
Korban langsung berlari dengan api yang berkobar di badan.
Massa aksi langsung lari berhamburan, dan lainnya mencoba membantu korban hingga api berhasil dipadamkan.
Kedua korban diketahui mengalami luka bakar ringan dan langsung dilarikan ke rumah sakit.
Keduanya yakni Dalila Fani Loklomin dan Abu Ernas yang saat telah mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), Bula.
Abdul Rumatiga salah satu orator menyebut, salah satu masa aksi yang membawa jerigen bensin tumpah saat hendak menuangkan bahan bakar ke ban.
"Akibatnya, api dari korek api yang dinyalakan dari orang tak dikenal langsung menyambar bensin yang tumpah dan api dengan cepat menjalar, mengenai dua mahasiswa di dekatnya," ujarnya.
Melihat kobaran api yang membahayakan, rekan-rekan mahasiswa lain segera bergegas memadamkan api dan menolong kedua korban.
Aksi bakar ban tersebut pun gagal dan suasana sempat tegang.
Pihak kepolisian yang berjaga di lokasi juga terlihat langsung mengamankan area dan menenangkan massa aksi setelah insiden tersebut.
Aksi demo ini sendiri bertujuan untuk menyuarakan aspirasi mahasiswa terkait isu-isu nasional maupun lokal di Seram Bagian Timur.
(TribunJakarta/TribunAmbon)
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.
Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.