KABAR Viral: Kepsek di Prabumulih Dicopot Usai Tegur Anak Pejabat, Kades Bojongkulur Didemo Warga
Dua kabar viral menyita perhatian publik menyorot tajam sikap dan sosok pemimpin yang dianggap kontroversial akibat aksi yang dibuatnya.
Ringkasan Berita:
- Kades Bojongkulur Didemo Warga: Kepala Desa Bojongkulur, Firman Riansyah, didesak mundur oleh warganya karena dianggap sewenang-wenang dan tidak transparan. Aksi unjuk rasa digelar di depan kantor desa, disertai tuntutan agar kades dinonaktifkan. Firman menyatakan siap mundur jika ada perintah resmi dari bupati.
- Kepsek SMPN 1 Prabumulih Dicopot: Kepala Sekolah SMPN 1 Prabumulih, Roni Ardiansyah, dicopot dari jabatannya. Kabar beredar pencopotan itu karena ia menegur anak pejabat, namun Disdikbud Prabumulih membantah. Pihak dinas menyebut pencopotan terkait beberapa faktor, salah satunya kasus chat mesum guru olahraga di bawah kepemimpinan Roni.
TRIBUNJAKARTA.COM - Dua kabar viral menyita perhatian publik menyorot tajam sikap dan sosok pemimpin yang dianggap kontroversial.
Di Prabumulih, Sumatera Selatan, seorang kepala sekolah dicopot dari jabatannya usai kabar menyebutkan telah menegur anak seorang pejabat.
Peristiwa ini memicu perdebatan soal etika dan keadilan di dunia pendidikan.
Sementara itu di Bogor, Jawa Barat, seorang kepala desa mendapat desakan untuk mundur dari jabatannya setelah terseret kasus yang menimbulkan keresahan warga.
Kedua kasus ini menjadi sorotan karena dinilai mencerminkan persoalan integritas, keberpihakan, serta praktik kekuasaan di tingkat lokal.
Kades Bojongkulur Didemo
Kabar pertama yakni Kepala Desa (Kades) Bojongkulur, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor, Firman Riansyah didesak mundur oleh warganya.
Firman Riansyah selaku Kades Bojongkulur dianggap oleh warganya sewenang-wenang dan tidak transparan.
Desakan mundur dari jabatan tersebut disampaikan oleh warga melalui aksi unjuk rasa yang digelar di depan kantor desa.
Tuntutan warga pun diakomodir oleh Badan Pemusyawaratan Desa (BPD) Bojongkulur yang merekomendasikan untuk menonaktifkan kepala desa.
Rekomendaso tersebut selanjutnya akan diserahkan kepada Camat Gunungputri untuk dilaporkan kepada kepala daerah.
Merespons hal tersebut, Firman Riansyah mengaku siap untuk mundur dari jabatannya sesuai yang diinginkan warga.
Akan tetapi, kata dia, pemakzulannya harus sesuai tahapan konstitusi yang berlaku.
"Karena SK saya SK bupati, maka beri kesempatan Pak Camat melaporkan peristiwa ini kepada bupati dan wakil bupati, kalau bupati dan wakil bupati memerintahkan saya mundur, maka esok harinya saya mundur," ujarnya, Senin (15/9/2025).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.