Viral di Media Sosial

Feri Amsari dan Sandi Sukron Kompak Sindir Deddy Corbuzier soal Keracunan MBG, Ungkit Ucapan "Pea"

Nama YouTuber Deddy Corbuzier ikut terseret dalam kasus keracunan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menimpa ribuan anak-anak tanah air. 

Instagram Sandi Sukron, Kompas.com/Dinno dan Kompas.com/Palupi Annisa Auliani.
SENGGOL DEDDY - Dua sosok Sandi Sukron dan Feri Amsari mengungkit ucapan lama YouTuber Deddy Corbuzier soal program MBG. (Instagram Sandi Sukron, Kompas.com/Dinno dan Kompas.com/Palupi Annisa Auliani). 

TRIBUNJAKARTA.COM - Nama YouTuber Deddy Corbuzier ikut terseret dalam kasus keracunan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menimpa ribuan anak-anak tanah air. 

Tak hanya publik, sejumlah tokoh juga melontarkan sindiran keras. 

Di antaranya, Pakar Hukum Tata Negara, Feri Amsari dan Komika, Sandi Sukron

Kedua sosok tersebut mengungkit kembali pernyataan lama Deddy Corbuzier yang sempat menyebut anak-anak yang menolak program MBG sebutan "Pea". 

Pakar Hukum Tata Negara, Feri Amsari, mengungkit kembali komentar itu setelah muncul kasus MBG yang bermasalah, mulai dari makanan beracun hingga berbelatung. 

Dalam unggahan di media sosial X, Feri menyinggung ucapan lawas Deddy yang memaki anak-anak karena dianggap rewel menilai rasa makanan MBG. 

"Dulu mas Letkol Deddy Corbuzier menghina respons anak-anak soal makan bergizi gratis. Sekarang setelah tahu selain tidak enak, MBG juga beracun dan berbelatung (ada juga yang berkaca). Gimana om ded? Mau minta maaf enggak sama itu anak-anak?" tulis Feri pada Jumat (26/9/2025).

Kritikan yang dilayangkan anak-anak itu seakan menjadi kenyataan. 

Beberapa kasus MBG kini bermasalah dan kini bikin gempar publik. 

Ia pun mendesak Deddy untuk meminta maaf. 

"Mas Ded @mastercorbuzier harusnya minta maaf ketika dia sangat pea memaki-maki anak-anak soal MBG yang tidak enak, sudah relate om?" katanya. 

Komika sindir Deddy

Nada serupa juga datang dari Sandi Sukron

Sandi sempat mengungkit kembali pernyataan lama Deddy tentang anak-anak yang menolak program MBG. 

Kala itu, Deddy menghina anak-anak yang tidak suka program MBG dengan sebutan pea, kepanjangan dari pinter amat. 

Ucapan itu bukan arti sebenarnya melainkan memiliki makna yang kasar.

Sandi Sukron dalam unggahan di Threads menulis kalimat menohok yang ditujukan kepada Deddy.

"Om Dedi, yang menurut om menolak MBG itu "Pea" sekarang pada keracunan tuh, ngerti kan kenapa mereka menolak?" tulis Sandi pada Jumat (26/9/2025).

Sebelumnya, Deddy Corbuzier sempat memberikan kritik keras terhadap banyaknya anak-anak yang memprotes menu program Makan Bergizi Gratis (MBG) menghebohkan media sosial.

Deddy menghardik anak yang menyebut bahwa menu ayam yang diterima tidak enak.

"Kurang enak? Kurang enak kepala lo p*a," hardik Deddy dalam video yang diunggah pada Jumat (17/1/2025).

Dalam unggahan itu, ia mencontohkan sang putra, Azka yang tidak pernah komplain soal makanan yang diterima saat menemaninya syuting.

Lantaran kritik ini, banyak orang merasa geram.

Ucapan Deddy yang menghardik anak kecil dinilai kasar dan tidak pantas.

Kepala BGN angkat bicara

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, melaporkan sejumlah kejadian luar biasa (KLB) yang terjadi sepanjang pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) kepada Presiden RI, Prabowo Subianto, pada Sabtu (27/9/2025).

Dadan menjelaskan, pada periode 6 Januari hingga 31 Juli 2025 telah terbentuk 2.391 unit Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dengan 24 kasus kejadian.

Sementara pada periode 1 Agustus hingga 27 September 2025, jumlah SPPG bertambah 7.244 unit, dengan 47 kasus kejadian.

"Data menunjukkan bahwa kasus banyak dialami oleh SPPG yang baru beroperasi karena SDM (sumber daya manusia) masih membutuhkan jam terbang," kata Dadan dalam keterangan tertulis, Minggu (28/9/2025).

Hingga saat ini, total SPPG yang telah beroperasi mencapai 9.615 unit dan telah melayani kurang lebih 31 juta penerima manfaat.

Dadan yang merupakan ahli serangga dari IPB ini menambahkan, faktor lain yang turut memicu insiden tersebut meliputi kualitas bahan baku, kondisi air, serta pelanggaran terhadap Standar Operasional Prosedur (SOP).

Menanggapi laporan tersebut, Presiden Prabowo menyampaikan keprihatinannya atas berbagai insiden yang terjadi.

Ia menekankan pentingnya peningkatan tata kelola di setiap satuan layanan.

Presiden juga memberikan sejumlah arahan, salah satunya agar setiap SPPG memiliki koki terlatih serta alat rapid test untuk memeriksa kualitas makanan.

Kepala Negara turut menginstruksikan agar setiap SPPG dilengkapi dengan alat sterilisasi food tray, filter air, serta CCTV yang terhubung langsung ke pusat.

Prabowo berharap, langkah-langkah tersebut dapat memperkuat kualitas layanan dan menjamin program pemenuhan gizi nasional berjalan lebih aman dan tepercaya.

Prabowo akui ada kekurangan di MBG

Sabtu (27/9/2025) saat Prabowo tiba di Tanah Air setelah merampungkan kunjungan kerja ke luar negeri, dia mengakui bahwa sebuah program sebesar MBG wajar menghadapi kendala di awal, tetapi menegaskan bahwa persoalan itu harus segera diselesaikan.

"Ini masalah (program) besar jadi pasti ada kekurangan di awal. Tapi, saya juga yakin bahwa kita akan selesaikan dengan baik ya," kata Prabowo, di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (27/9/2025).

Karena itu, ia berjanji akan segera menggelar rapat bersama Kepala BGN untuk mencari solusi.

"Saya baru dari luar negeri tujuh hari, saya monitor ada perkembangan itu. Habis ini, saya langsung akan panggil Kepala BGN dengan beberapa pejabat kita akan diskusikan ya," ujar dia.

Presiden kembali mengingatkan tujuan utama program MBG, yakni memastikan anak-anak yang kerap kesulitan mendapatkan makanan bergizi bisa memperoleh asupan yang layak.

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kepala BGN Lapor ke Prabowo: Keracunan MBG karena SDM Butuh Jam Terbang".

Baca berita TribunJakarta.com lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks Berita

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved