Mahfud MD Dukung Penuh Menkeu Purbaya Hadapi Luhut soal Potong Anggaran MBG Jika Tak Terserap

Mahfud MD memuji langkah berani Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa dalam mengelola anggaran negara.

|
Purbaya (KOMPAS.com/ISNA RIFKA SRI RAHAYU), Luhut (Dokumentasi Humas Kemenko Marves) dan Mahfud (Youtube Mahfud MD).
DIDUKUNG MAHFUD - Kolase foto Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa dengan Kepala Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan plus Eks Menko Polhukam Mahfud MD. Mahfud mendukung langkah Purbaya yang ketat mengawasi penyerapan anggaran kementerian dan lembaga, termasuk tak bergeming saat dihadapi Luhut. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Eks Menko Polhukam yang juga Profesor Bidang Hukum Tata Negara, Mahfud MD memuji langkah berani Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa dalam mengelola anggaran negara.

Menurutnya, Purbaya ketat dalam mengawasi penyerapan anggaran di kementerian dan lembaga, termasuk kepada Badan Gizi Nasional (BGN), penyelenggara program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Purbaya yang seorang lulusan bergelar Doktor bidang Ekonomi dari Purdue University, Indiana, Amerika Serikat, tegas menyatakan, anggaran besar yang diberikan ke BGN akan ditarik kembali jika penyerapannya sampai akhir Oktober 2025 tidak maksimal.

Kepala Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan meminta Purbaya tidak buru-buru menenggat anggaran BGN dengan ancaman penarikan.

Namun Purbaya bergeming. Menteri yang baru dilantik sebulan lalu itu tetap tidak mundur dengan kebijakan ketat anggarannya.

Mahfud MD mendukung penuh sikap Purbaya.

"Luhut itu terbuka kalau dilawan gitu dan rasional. Kan dulu sering kan kita ketemu Pak Luhut, 'Pak jangan begitu, iya sudah kalau Pak Mahfud bilang gitu ya gitu.' gitu kan artinya dia mau mendengar. Nanti mungkin Pak Luhut, 'Ya sudah kalau memang Menteri Keuangan maunya begitu silakan aja jalan,' kan gitu kan. Itu biasanya gitu," papar Mahfud saat bicara di Youtube channelnya sendiri @MahfudMD, tayang Selasa (7/10/2025).

Menurutnya, permintaan Luhut bukanlah perintah yang tak bisa dibantah. Terlebih, di mata Mahfud, Luhut sosok yang terbuka dengan argumen logis.

Jika Menkeu Purbaya bisa menerangkan dengan baik, maka Luhut bisa mengerti pemotongan anggaran MBG yang tidak terserap pada tenggat akhir tahun.

"Kalau Pak Luhut tuh tidak pada harga mati gitu." 

"Dilawan oleh Pak Luhut tidak apa-apa dijelaskan aja," jelas Mahfud,

Purbaya Lawan Luhut

Menkeu Purbaya menyatakan akan tetap memotong anggaran MBG jika tidak terserap hingga akhir Oktober 2025.

Hal ini disampaikan Purbaya merespons pernyataan Luhut yang memintanya agar anggaran MBG tidak ditarik.

 "Kan kita melihat sampai akhir Oktober, kalau tidak menyerap ya kita akan potong juga," kata Purbaya di Monumen Nasional, Jakarta, Minggu (5/10/2025), dikutip dari Kompas.com.

Kendati demikian, Purbaya berpandangan bahwa Luhut menilai penyerapan anggaran MBG yang dilakukan Badan Gizi Nasional (BGN) sudah baik sehingga meminta agar anggaran itu tidak ditarik.

"Itu kan berarti Pak Luhut sudah mengakses penyerapan anggarannya, berarti dia nilai itu sudah bagus semua," ujar Purbaya.

Purbaya akan mengalihkan anggaran yang tak terserap BGN ke bantuan pangan beras 10 kilogram.

Luhut Minta Purbaya Tak tarik Anggaran MBG

Sebelumnya, Luhut sebagai Kepala DEN, meminta Menkeu Purbaya tak menarik anggaran BGN karena penyerapanya akan membaik sampai akhir tahun.

"Menteri Keuangan tidak perlu nanti ngambil-ngambil anggaran yang tidak terserap," kata Luhut dalam konferensi pers bersama BGN di Kantor DEN, Jumat (3/10/2025).

Ia menegaskan sudah meminta BGN mempercepat penggunaan dana yang ada agar program berjalan lebih cepat. Ia juga mengingatkan pentingnya memaksimalkan anggaran untuk mendorong ekonomi di daerah.

"Karena pada dasarnya, seperti yang Menteri Keuangan sampaikan, kalau uang itu berputar di bawah, itu kan menggerakkan ekonomi," ujarnya.

Kepala BGN Dadan Hindayana melaporkan per Jumat (3/10/2025), realisasi anggaran lembaganya mencapai Rp 21,64 triliun atau 34 persen dari total pagu tahun ini.

Untuk program Makanan Bergizi Gratis (MBG), realisasinya Rp 18,63 triliun atau 37 persen dari target penerima manfaat selama sembilan bulan. 

Berita Terkait

Baca berita TribunJakarta.com lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks Berita

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved