Viral di Media Sosial
UPDATE Kasus Catcalling Jessy Nirmala, Polda Metro Jaya: Oknum Polisi Sudah Dihukum Disiplin
Polda Metro Jaya memberikan informasi terbaru terkait kasus dugaan pelecehan yang dialami seorang pejalan kaki, Jessy Nirmala, oleh oknum polisi.
TRIBUNJAKARTA.COM - Polda Metro Jaya memberikan informasi terbaru terkait kasus dugaan pelecehan yang dialami seorang pejalan kaki, Jessy Nirmala, oleh oknum anggota polisi.
Polisi memastikan anggota yang diduga melecehkan Jessy telah mendapatkan tindakan tegas.
Hal itu diungkapkan oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya, Brigjen Pol Ade Ary Syam Indradi pada Rabu (29/10/2025).
"Yang bersangkutan telah diberi tindakan disiplin oleh Provos Sat Brimob Polda Metro Jaya," ungkap Ade Ary.
Sebelumnya, seorang perempuan, Jessy Nirmala, naik pitam setelah mengalami catcalling dari seorang polisi berseragam.
Momen itu terjadi ketika Jessy sedang berjalan kaki pulang dari tempat pilates.
Saat berjalan kaki di trotoar, ia bertemu dengan sejumlah polisi berseragam.
Jessy sudah merasakan ada yang tidak enak ketika dirinya melintas di hadapan mereka.
"Ketika aku jalan, itu ada gerombolan polisi berseragam. Sebenarnya dari tatapannya aja udah kerasa sih. Kamu pasti ngerti kalau yang udah pernah di-catcalling. Dari cara melihatnya aja udah tidak mengenakkan ya," katanya lewat unggahan video di TikToknya pada Rabu (29/10/2025).
Sebenarnya, ia mengaku sudah terbiasa menghadapi catcalling di Jakarta.
Akan tetapi, kali ini ia benar-benar murka karena pelakunya ialah seorang polisi.
Godaan itu awalnya berupa suara-suara aneh.
"Terus ada suara-suara semacam kayak kikiw-kikiw. Jadi, tuh sebenarnya dia udah bersuara-suara tapi aku hiraukan. Terus ada suara lagi tambahan "Cici,Cici' di situ aku udah enggak bisa terima lagi sih, karena dia udah spesifik nih Cici Cici. Berarti kan sudah menargetkan aku untuk digodain ya," jelasnya.
Jessy langsung melotot ke arah oknum polisi tersebut lalu menegurnya.
"Langsung lah aku melotot ke dia. Heh, kamu tuh polisi ya. Dia kaget, langsung semua teman-temannya pada terdiam tuh. kamu tuh polisi, masa kamu goda-godain orang. Akhirnya aku kepikir ngeluarin kamera dan videoin. Kadang-kadang orang-orang yang catcalling itu, betapa pengecutnya mereka, mereka tuh suka untuk bersuara-bersuara aneh aja, aku tuh sering mengalami aja. Kita tahu lah itu tujuannya apa," ujarnya.
Jessy memutuskan untuk merekam kejadian tersebut sebagai protes terhadap perilaku tidak pantas seorang aparat penegak hukum.
"Gimana kita bisa merasa aman kalau misalkan polisinya aja kelakuannya begini. Dan lihat ini pakaian aku ya, ini pakaian yang sangat-sangat tertutup, sangat-sangat tidak ada lekukan, tidak ada godaan apa-apa. Saya tidak dandan hari ini. Saya bener enggak habis pikir," pungkasnya.
Apa itu catcalling?
Komisioner Komnas Perempuan Rainy Hutabarat menjelaskan, catcalling merupakan salah satu bentuk pelecehan seksual dalam bentuk kekerasan verbal atau kekerasan psikis.
"Terdapat nuansa seksual dalam ucapan, komentar, siulan, atau pujian, kadang-kadang disertai kedipan mata. Korban merasa dilecehkan, tak nyaman, terganggu, bahkan terteror," katanya.
Pujian atau sapaan bernuansa seksual, selama ini dianggap biasa saja.
Padahal, perilaku semacam ini merupakan salah satu bentuk pelecehan.
Catcalling merupakan bentuk pelecehan seksual di ruang publik, biasanya dilakukan di jalanan atau fasilitas umum lainnya.
Menurut Rainy, ada pengaruh relasi kuasa pada perilaku catcalling.
"Pelaku merasa berada pada posisi superior sehingga berhak melakukan sesukanya tanpa mempertimbangkan perasaan orang lain,"kata Rainy.
Pelakunya bisa siapa saja, baik laki-laki maupun perempuan, sendiri atau beramai-ramai.
Catcalling juga dapat dialami siapa saja tanpa pandang jenis kelamin.
Akan tetapi, kata Rainy, korban terbanyak adalah perempuan.
"Walau laki-laki bisa jadi korban catcalling, namun korban terbanyak perempuan," kata dia.
Bukan karena penampilan
Rainy mencontohkan, kasus catcalling yang terjadi pada malam hari terhadap perempuan yang sendirian menunggu bus di halte.
Ketika terjadi catcalling, korban justru disalahkan.
"Jadi (yang disalahkan) bukan pelaku yang mengenakan lensa patriarkis dalam memandang perempuan," ujar Rainy.
Rainy menegaskan, pelecehan tejadi bukan karena penampilan atau apa yang dipakai korban, tetapi memang kultur si pelaku pelecehan.
Ia juga menekankan, tindakan seperti ini tak bisa dibenarkan.
Pada tingkatan tertentu, Rainy mengungkapkan, dampak catcalling dapat menimbulkan trauma berkepanjangan terhadap korbannya.
Korban jadi membatasi mobilitasnya jika tidak ditemani saat keluar rumah, yang pada akhirnya berdampak pada kualitas hidup dan menghambat perkembangan pribadinya.
"Segala bentuk pelecehan seksual tak boleh dibiarkan, apalagi atas nama perbuatan iseng, bila kita ingin membangun masyarakat tanpa kekerasan," kata Rainy.
Sebagian artikel diambil dari sumber: https://www.kompas.com/tren/read/2021/02/08/060400765/apa-itu-catcalling-dan-mengapa-termasuk-pelecehan-?page=all
Berita terkait
- Baca juga: Jessy Nirmala Semprot Polisi Catcalling di Jalan: Gimana kIta Bisa Merasa Aman!
- Baca juga: Nasib Polisi yang Catcalling Jessy Nirmala, Kapolda Metro Jaya Marah Minta Pelaku Dihukum Propam
- Baca juga: Jessy Nirmala Bongkar Momen Oknum Polisi Catcalling Dirinya, Murka Setelah Dipanggil "Cici, Cici"
Baca berita TribunJakarta.com lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks Berita
| Profil Hasan Nasbi yang Kritik 'Gaya Koboi' Menkeu Purbaya, Komisaris Pertamina Berharta Rp41 Miliar | :format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/PROFIL-HASAN-NASBI.jpg)  | 
|---|
| Reaksi Ibu Timothy Anugerah Bertemu Mahasiswa yang Bully Anaknya, Denny Sumargo Sampai Terdiam | :format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/TIMOTHY-DIBULLY-1.jpg)  | 
|---|
| Ucapan Timothy Anugerah Saputra ke Ibunya Sebelum Hembuskan Napas Terakhir, Jadi Petunjuk Penting | :format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/UCAPAN-TERAKHIR-TIMOTHY.jpg)  | 
|---|
| Belum Berakhir, Dedi Mulyadi Balas Lagi Sentilan Purbaya: Tak Mungkin Pemda Simpan Uang di Kasur! | :format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/KDM-BALAS-PURBAYA-Dedi-Mulyadi-membalas-sentilan-Purbaya-Yudhi-Sadewa.jpg)  | 
|---|
| Cek Fakta Siswa SMA Merokok dan Angkat Kaki di Samping Guru: Kejadiannya di Makassar, Pelaku Diskors | :format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/FOTO-VIRAL-SISWA-SMA-MAKASSAR-NGEROKOK-DI-SAMPING-GURU.jpg)  | 
|---|

:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/TikTok-Jessy-Nirmala-dan-KompascomBaharudin-Al-Farisi.jpg)
:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/Ilustrasi-polisi-berpangkat-kombes-komisaris-besar.jpg) 
                 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
				
			:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/Canva-dan-KompascomDian-Erika.jpg) 
											:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/PURBAYA-BIKIN-JOKOWI-BUNGKAM.jpg) 
											:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/Kabid-Humas-Polda-Metro-Jaya-Brigjen-Ade-Ary-Syam-Indradi-mengatakan-Onad-ditangkap-di-kawasan-Ci.jpg) 
											:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/FERDINAND-KRITIK-JOKOWI-Kereta-Cepat-Jakarta-Bandung-KCJB-alias-Whoosh.jpg) 
											:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/DITUNTUT-15-TAHUN-PENJARA-Sosok-Nanang-Irawan-alias-Nanang-Gimbal.jpg) 
											
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.