Menkeu Purbaya Bikin Geger Lagi, Sebut Pegawai Pajak dan Bea Cukai Sebelumnya Dilindungi dari Hukum

Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa bikin gebrakan lagi. Kali ini ia membongkar percakapannya dengan Jaksa Agung, ST Burhanuddin.

|
Nitis/Tribunnews
PERLINDUNGAN DARI HUKUM - Potret Menkeu Purbaya saat serah terima jabatan (sertijab) Menteri Keuangan dari Sri Mulyani kepada dirinya, Selasa (9/9/2025). Kini, Purbaya membuat geger dengan pernyataannya yang nenyebut ada perlindungan dari hukum kepada pegawai pajak dan bea cukai pada masa sebelum dirinya menjabat. 

Sambil menunjukkan grafik survei kepada wartawan, Purbaya menjelaskan bahwa indeks kepercayaan masyarkat terhadap pemerintah turun dalam tiga bulan terakhir sebelum dirinya menjabat Menkeu.

“Ini kemarin waktu Juli, Agustus, September turun terus ke titik terendah. Itu terjadi banyak demo,” kata Purbaya di Jakarta pada Senin (27/10/2025).

Namun, pada Oktober, Purbaya mengeklaim grafik pada indeks kepercayaan publik terhadap pemerintah kembali naik atau kembali seperti semula.

“Jadi, sudah stabil lagi. Stabilitas pemerintahan amat baik di mata masyarakat,” ujar Purbaya.

Lebih lanjut, Purbaya kembali menekankan gaya komunikasinya yang dinilai koboi justru mengembalikan kepercayaan masyarakat kepada pemerintah.

Ia pun mengaku apa yang dilakukannya merupakan atas perintah Presiden Prabowo Subianto. Purbaya mengaku tidak berani bergerak sendiri.

“Itu atas perintah Bapak Presiden. Saya enggak berani gerak sendiri. Jangan menyangka saya koboi. Saya hanya perpanjangan tangan dari Bapak Presiden,” ucap Purbaya.

Adapun Purbaya menyampaikan hal tersebut menanggapi kritik yang disampaikan bekas Kepala Kantor Komunikasi Kantor Presiden, Hasan Nasbi, terkait gaya komunikasinya yang dinilai terlalu sering menyentil pejabat lain di ruang publik.

Hasan menilai gaya komunikasi Purbaya berpotensi melemahkan kekompakan pemerintah. Ia karena itu menyarankan Purbaya agar tidak banyak menyentil pejabat lain.

“Kalau kita bicara dalam konteks pemerintah, sesama anggota kabinet, sesama pemerintah enggak bisa baku tikam terus-menerus di depan umum. Karena itu akan melemahkan pemerintah,” ujar Hasan dilansir dari YouTube pribadinya.

Ia pun mengingatkan, saling berdebat di ruang publik antarpejabat negara bisa berdampak negatif bagi citra pemerintahan.

Hasan mencontohkan salah satu gaya komunikasi Purbaya yang berdebat dengan para kepala daerah mengenai dana transfer ke daerah. 

“Menteri berantem sama gubernur, mungkin hari ini kita melihatnya jadi hiburan. Tapi, lama-kelamaan orang akan melihat ini sebagai ketidaksolidan pemerintah,” kata Hasan Nasbi.

Sebagian artikel ini diambil dari: https://www.kompas.tv/nasional/625865/purbaya-akui-ceplas-ceplos-itu-atas-perintah-presiden-saya-enggak-berani-gerak-sendiri

Berita terkait

Baca berita TribunJakarta.com lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks Berita

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved