Diomelin di TikTok, Menkeu Purbaya Ungkap Solusi Jitu Buat Pedagang Thrifting

Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa sadar ramai dikritik para pengusaha pakaian bekas (thrifting), di media sosial TikTok.

TikTok @purbayayudhis
MENKEU PURBAYA SIDAK - Menkeu Purbaya sidak impor baju bekas ilegal di Tempat Penimbunan Pabean di Cikarang, Jawa Barat pada Jumat (31/10/2025). 

Sehingga para pedagang akan semakin cuan.

"Kalau saya ubah aja jadi barang-barang dalam negeri aja dengan peraturan yang pas ya, dia bisa dagang itu nanti pelan-pelan."

"Industri hidup dan nanti lapangan kerja lebih hidup. dia juga mungkin bisa usaha yang lain dengan ada yang beli, karena daya beli masyarakat kita bagus, ketika banyak kerjaan di mana-mana," papar Purbaya.

Kondisi Para Pedagang Thrifting

Koordinator pedagang thrifting Pasar Senen, Rifai Silalahi, mengungkapkan bahwa para pedagang kini benar-benar was-was.

Pasalnya, mereka mulai sulit mendapatkan stok pakaian impor yang menjadi sumber utama dagangan mereka.

“Sekarang stok makin sedikit. Dua bulan terakhir sudah mulai susah karena ada penindakan dari Dirjen Pajak," kata Rifai ditemui di Pasar Senen Blok III, Sabtu (1/11/2025).

Rifai mengatakan, mayoritas pakaian impor bekas ini dikirim dari Korea dan Jepang.

Namun, dengan kian sulitnya mendapatkan stok dagangan, para pedagang saat ini hanya menjual stok yang tersisa.

Rifai memperkirakan stok milik pedagang hanya akan bertahan hingga akhir Desember 2025.

“Kalau ditambah lagi larangan dari Menkeu, paling lama stok cuma bertahan sampai bulan depan,” ujar Rifai.

Menurut Rifai, pernyataan Purbaya yang dianggap menekan importir dan menarget pemberantasan pakaian bekas impor justru berpotensi mematikan ribuan usaha kecil.

Di Pasar Senen saja, tercatat lebih dari 1.500 pedagang yang menggantungkan hidup dari bisnis thrifting.

Keberadaan para pedagang thrifting ini yang membuat Pasar Senen masih ramai pengunjung.

“Reaksi kami itu khawatir, karena pernyataan Pak Purbaya seperti mau mencekik importir dan memberantas thrifting. Padahal usaha ini sudah lama kami jalani. Kalau ditutup, kami enggak tahu mau usaha apa,” tegasnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved