Viral di Media Sosial

"Sudah Minta Izin, Ini Rumah Allah": Arjuna Tamaraya Tewas Dianiaya Saat Tidur di Masjid Sibolga

Seorang pemuda, Arjuna Tamaraya (21) tewas mengenaskan setelah dianiaya lima pria di Masjid Agung Sibolga, Sumatera Utara pada Sabtu (1/11/2025).

@momen_indonesia dan Istimewa
PENGANIAYAAN MUSAFIR - (Kiri foto) Detik-detik penganiayaan seorang musafir Arjuna Tamaraya di Masjid Agung Sibolga dan (kanan foto) Sejumlah pelaku penganiayaan telah diamankan polisi. (@momen_indonesia dan Istimewa). 

TRIBUNJAKARTA.COM - Seorang pemuda, Arjuna Tamaraya (21) tewas mengenaskan setelah dianiaya lima pria di Masjid Agung Sibolga, Sumatera Utara pada Sabtu (1/11/2025).

Memilukannya, korban sempat meminta izin untuk beristirahat di masjid karena kelelahan usai melaut sebelum peristiwa itu terjadi. 

Paman korban, Kausar Amin, mengatakan Arjuna berasal dari warga Desa Bunga, Kecamatan Salang, Kabupaten Simeulue, Aceh. 

Ia berencana bertolak dari Sibolga untuk melaut. 

"Dia memang sudah lama di Sibolga. Korban sendiri sebelumnya baru saja kembali dari laut setelah dua bulan lamanya. Lalu dia rencananya akan kembali berangkat pada Sabtu paginya,” ujar Kausar Amin. 

Biasanya sebelum melaut, Arjuna akan menyempatkan diri datang ke rumah Kausar. 

Akan tetapi, ia menyangka saat itu sang paman sedang tidak berada di rumah.

Arjuna pun memilih menginap di Masjid Agung Sibolga sembari menunggu kapal tempatnya bekerja berangkat. 

"Karena dia nggak tau kalau saya sudah pulang, sembari menunggu kapal tempat ia bekerja berangkat. Arjuna saat itu istirahat sebentar di Masjid Agung Sibolga," ucapnya.

Sudah minta izin: "Ini Rumah Allah"

Sebelum kejadian nahas itu, Arjuna sempat membeli nasi goreng yang dijual di depan masjid. 

Setelah menyantap nasi goreng, ia bertanya kepada penjual apakah diperbolehkan untuk tidur sebentar di dalam masjid. 

"Ibu itu kemudian bilang 'Bisa, karenakan ini rumah Allah', kata si ibu. Korban kemudian istirahat ke dalam masjid,” ucapnya.

Arjuna kemudian masuk dan beristirahat di dalam masjid.

Tak lama setelah Arjuna Tamaraya terlelap, datang seorang tukang sate yang juga berjualan di sekitar masjid, berinisial ZP Alias A (57).

A mengusir Arjuna, dengan alasan tidak boleh tidur di dalam masjid.

Karena kelelahan, Arjuna tidak menanggapi teguran tukang sate tersebut. 

Melihat hal tersebut, pelaku memanggil empat temannya.

Mereka lalu tanpa ampun menganiaya korban hingga tewas di lokasi.

Sempat Dilarikan ke Rumah Sakit

Para pelaku lalu menyeret korban keluar dalam keadaan tak berdaya hingga kepala korban terbentur di anak tangga masjid. 

"Korban juga dipijak dan dilempar menggunakan buah kelapa oleh salah satu pelaku hingga mengalami luka parah di bagian kepala," kata Kasat Reskrim Polres Sibolga AKP Rustam  Silaban.

Korban ditemukan tidak sadarkan diri oleh saksi Alwis Janasfin Pasaribu (23) seorang marbot masjid. 

Saat itu ia melihat  melihat kerumunan warga di area parkir melalui CCTV. 

Korban kemudian dibawa ke RSUD Dr FL Tobing Sibolga untuk mendapatkan pertolongan medis. 

Namun, pada Sabtu (1/11/2025) pukul 05.55 WIB, korban dinyatakan meninggal dunia akibat luka berat di kepala.

Lima Pelaku Ditangkap

Atas peristiwa pengeroyokan yang menimpa keponakannya, paman korban, Kausar menuntut para pelaku pengeroyokan dihukum seberat-beratnya.

“Kalau bisa hukuman mati. Kemarin juga kami baru kembali dari Polres setempat menanyakan kelanjutan kasus ini. Pihak polisi kini sudah ditangani dan sudah dibuat laporan,” ujarnya.

Berdasarkan informasi kepolisian bahwa kelima pelaku merupakan warga sekitar. 

Awalnya, petugas menangkap pelaku Zulham Piliang (57) dan Hasan Basri (46) pada Jumat (31/10/2025) di sekitar lokasi kejadian.

Sedangkan satu pelaku lagi berinisial Syazwan Situmorang (40) ditangkap keesokan harinya di Jalan Lintas Sibolga-Padangsidimpuan KM 13, Kecamatan Pandan, saat hendak melarikan diri.

Lalu kini Chandra Lubis (38) dan Rismansyah Efendi Caniago (30) turut ditangkap. 

Pelaku Rismanysah ditangkap petugas kepolisian, sedangkan pelaku Chandra diserahkan pihak keluarga.

Selain menganiaya korban, ternyata pelaku Syazwan juga sempat mencuri uang Rp 10 ribu dari saku celana korban.

Bukan Remaja Masjid

Sementara itu, Ketua Remaja Masjid Agung Sibolga, Eki Tanoto Tanjung, menegaskan tidak ada remaja masjid yang terlibat dalam pengeroyokan. Ia menyampaikan belasungkawa dan meminta masyarakat tidak terprovokasi informasi hoaks. 

Pernyataan Ketua Remaja Masjid Ketua Remaja Masjid Agung Kota Sibolga, Eki Tanoto Tanjung, mengeklaim peristiwa pengeroyokan yang terjadi di Masjid Agung Sibolga tersebut tidak melibatkan pengurus dan anggota remaja masjid. 

“Kami ingin menegaskan dan memastikan bahwa tidak ada satu pun anggota maupun pengurus Remaja Masjid Agung Sibolga yang terlibat dalam peristiwa pengeroyokan sebagaimana yang beredar di video dan informasi di masyarakat,” ujar Eki. 

Berita terkait

Baca berita TribunJakarta.com lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks Berita

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved