Viral di Media Sosial

Bobby Nasution hingga Jusuf Kalla Sesalkan Tragedi Masjid Sibolga, Tampang Para Pelaku Terungkap

Kematian tragis Arjuna Tamaraya (21) di Masjid Agung Sibolga, Sumatera Utara, mengundang kecaman luas dari berbagai pihak. 

Kompas.com/Rahmat Utomo, Kompas.com/Moh Nadlir dan Instagram Momen_Indonesia
TEWASNYA ARJUNA - Kematian Arjuna Tamaraya, musafir yang beristirahat di Masjid Agung Sibolga karena dianiaya sejumlah pemuda mengundang reaksi keras dari Bobby Nasution hingga Jusuf Kalla. (Kompas.com/Rahmat Utomo, Kompas.com/Moh Nadlir dan Instagram Momen_Indonesia). 
Fakta Singkat:
  • Bobby Nasution dan Jusuf Kalla Bereaksi
  • Tampang Lima Pelaku Terungkap
  • Korban Diseret dan Dianiaya Brutal

TRIBUNJAKARTA.COM - Kematian tragis Arjuna Tamaraya (21) di Masjid Agung Sibolga, Sumatera Utara, mengundang kecaman luas dari berbagai pihak. 

Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution dan eks Wapres RI, Jusuf Kalla yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Masjid Indonesia sama-sama menyayangkan insiden maut itu. 

Pasalnya, kasus tersebut menodai kesucian rumah ibadah. 

"Korban hanya beristirahat di kawasan masjid, tetapi mungkin ada salah persepsi atau salah kaprah (dengan pelaku) sehingga terjadi (pengeroyokan). Sangat disayangkan, rumah ibadah (harusnya) digunakan untuk hal yang positif. Dari pihak kepolisian sudah menangkap (pelaku), kami harapkan (pelaku) bisa dapat ganjaran," ujar Bobby saat ditanya wartawan di Kantor Gubernur Sumut, Selasa (4/11/20250.

Ia mengimbau agar masjid di seluruh Sumut membuka ruang sebagai tempat persinggahan istirahat kepada masyarakat, terutama musafir atau orang yang melakukan perjalanan jauh.

"Saya rasa untuk orang istirahat, apalagi musafir, itu juga harus diprioritaskan untuk dibantu. Apa salahnya masjid dijadikan tempat persinggahan peristirahatan, selagi digunakan untuk hal baik," tuturnya.

Jusuf Kalla pun turut buka suara terkait kejadian memilukan itu. 

Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) tersebut mengecam keras tindakan biadab tersebut.

"Pada hari Sabtu tanggal 1 November 2025 terjadi tindakan biadap yaitu penyerangan dan pengeroyokan oleh lima orang pemuda terhadap seorang pemuda yang sedang singgah (musafir) dan beristirahat di Masjid Agung Sibolga Sumatera Utara sehingga kobran tewas (meninggal)," tulis Jusuf Kalla dalam keterangan pers, Selasa (4/11/2025).

Jusuf Kalla menuturkan tindakan kriminal yang terjadi di masjid apapun alasannya tidak dibenarkan.

"Serta telah menodai kesucian tempat ibadah dan dikhawatirkan merusak sendi-sendi persatuan dan kesatuan umat dan bangsa indonesia. khususnya di wilayah Sibolga Sumatera Utara," kata Jusuf Kalla.

Oleh karena itu, Pimpinan pusat Dewan Masjid Indonesia (DMI) mengecam tindakan kriminal tersebut meminta pihak berwajib berwenang mengusut tuntas kasus tersebut.

"Serta menindak secara tegas kepada para pelaku penyerangan dengan peraturan dan hukum yang berlaku," kata Jusuf Kalla.

Lima pelaku ditangkap

Polres Sibolga telah menangkap lima pelaku yang diduga menganiaya Arjuna hingga tewas. 

Para pelaku adalah Chandra Lubis (38), Rismansyah Efendi Caniago (30), Zulham Piliang (57), Hasan Basri (46), dan Syazwan Situmorang (40).

Tampang para pelaku kini juga telah terungkap.

Salah satu pelaku, Syazwan Situmorang, disebut tak hanya ikut menganiaya, tapi juga mencuri uang Rp10 ribu milik korban.

PELAKU PENGANIAYAAN - Lima pelaku penganiayaan terhadap Arjuna Tamaraya (21) kini sudah ditangkap Polres Sibolga. Adapun kelima pelaku, yakni Chandra Lubis (38) dan Rismansyah Efendi Caniago (30), Zulham Piliang (57), Hasan Basri (46) dan Syazwan Situmorang (40).
PELAKU PENGANIAYAAN - Lima pelaku penganiayaan terhadap Arjuna Tamaraya (21) kini sudah ditangkap Polres Sibolga. Adapun kelima pelaku, yakni Chandra Lubis (38) dan Rismansyah Efendi Caniago (30), Zulham Piliang (57), Hasan Basri (46) dan Syazwan Situmorang (40). (Tangkapan layar Instagram)

Kronologi Mencekam di Dalam Masjid

Penganiayaan bermula saat korban Arjuna hendak beristirahat di dalam masjid.

Namun, pelaku Zulham Piliang melarangnya tidur di area tersebut.

Namun, korban tetap beristirahat. 

"Pelaku merasa tersinggung lalu memanggil empat orang lainnya," ujar Kasat Reskrim Polres Sibolga, AKP Rustam E. Silaban.

Mereka kemudian memukuli korban di dalam areal masjid.

Tak berhenti di situ, korban diseret keluar dalam kondisi tak berdaya, bahkan kepalanya terbentur anak tangga.

Korban juga dipijak dan dilempar buah kelapa hingga mengalami luka parah di bagian kepala.

Niat Melaut

Paman Arjuna Tamaraya, Kausar Amin, menjelaskan keponakannya merupakan warga Desa Bunga, Kecamatan Salang, Kabupaten Simeulue, Aceh.

Kedatangannya ke Silboga, untuk melaut.

“Dia memang sudah lama di Sibolga. Korban sendiri sebelumnya baru saja kembali dari laut setelah dua bulan lamanya. Lalu dia rencananya akan kembali berangkat pada Sabtu paginya,” ujar Kausar Amin.

Kausar yang tinggal di Sibolga mengatakan biasanya sebelum melaut Arjuna Tamaraya datang menemuinya.

Namun Arjuna Tamaraya diduga tidak mengetahui kalau pamannya yang juga nelayan tersebut sedang berada di rumah.

Akhirnya pemuda Yatim Piatu tersebut memutuskan untuk beristirahat di Masjid Agung Sibolga.

“Karena dia nggak tau kalau saya sudah pulang, sembari menunggu kapal tempat ia bekerja berangkat. Arjuna saat ini istirahat sebentar di Masjid Agung Sibolga,” ucapnya.

Sempat Dilarikan ke Rumah Sakit

Arjuna ditemukan tidak sadarkan diri oleh saksi Alwis Janasfin Pasaribu (23) seorang marbot masjid. 

Saat itu ia melihat  melihat kerumunan warga di area parkir melalui CCTV. 

Korban kemudian dibawa ke RSUD Dr FL Tobing Sibolga untuk mendapatkan pertolongan medis. 

Namun, pada Sabtu (1/11/2025) pukul 05.55 WIB, korban dinyatakan meninggal dunia akibat luka berat di kepala. 

Para pelaku dijerat Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan, atau Pasal 170 Ayat (3) KUHP tentang kekerasan bersama-sama yang menyebabkan hilangnya nyawa seseorang.

Syazwan Situmorang  yang mengambil uang Rp 10.000 dari saku celana korban, kepadanya dikenakan tambahan Pasal 365 Ayat (3) KUHP tentang pencurian dengan kekerasan yang mengakibatkan kematian.

Berita terkait

Baca berita TribunJakarta.com lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks Berita

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved