Sekjen Peradi Bersatu Sebut Sikap Prabowo Soal Whoosh Bukan Untuk Selamatkan JokowI

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Peradi Bersatu Ade Darmawan menanggapi pernyatan Presiden Prabowo Subianto terkait Kereta Cepat Jakarta-Bandung (Whoosh).

Annas Furqon hakim/TribunJakarta.com
PERADI BERSATU - Sekjen Peradi Bersatu Ade Darmawan saat diwawancarai terkait laporan tudingan ijazah palsu Jokowi setelah menjalani pemeriksaan tambahan di Polres Metro Jakarta Selatan, Rabu (14/5/2025). Kini Ade bicara soal Whoosh. TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim 

TRIBUNJAKARTA.COM - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Peradi Bersatu Ade Darmawan menanggapi pernyatan Presiden Prabowo Subianto terkait Kereta Cepat Jakarta-Bandung (Whoosh).

Prabowo menyatakan siap bertanggung jawab atas permasalahan utang Whoosh.

Ade mengatakan, banyak pihak yang berupaya menyudutkan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) terkait persoalan utang tersebut.

"Pertanggung jawaban serta pernyataan Pak Presiden Prabowo baru-baru ini bukanlah sesuatu yang bisa dipelintir oleh beberapa pihak, termasuk lawan politik Pak Jokowi di masa menjabat," kata Ade, Rabu (5/11/2025).

Menurut Ade, persoalan utang Whoosh memang menjadi tanggung jawab pemerintahan saat ini karena masa konsesi yang mencapai 80 tahun.

"Bahwa kemudian jangka waktu panjang tersebut, maka siapa 
pun presiden dan menterinya sampai batas waktu itu, tentu merupakan tanggung jawab pemerintah yang ada saat ini," ujar dia.

Ia pun menilai pernyataan Prabowo yang siap bertanggung jawab atas permasalahan utang Whoosh bukan berarti menyelamatkan Jokowi.

"Bukan berarti pengambilalihan ini adalah menyelamatkan presiden sebelumnya atau dipolitisasi bahwa ini adalah dosa masa lalu," tutur Ade.

Ia berharap proyek Kereta Cepat Whoosh dikembangkan hingga ke sejumlah daerah di Indonesia.

"Harusnya kita bangga dengan adanya Whoosh dan perlu dikembangka sampai tingkat daerah provinsi yang ada di indonesia. Apalagi Whoosh ini sudah ada transfer ilmu yang bisa dilakukan oleh insinyur-insinyut terbaik Indonesia," kata Ade.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto memastikan pemerintah siap membayar kewajiban utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh yang mencapai sekitar Rp1,2 triliun per tahun.

"Pokoknya nggak ada masalah, karena itu kita bayar mungkin Rp 1,2 triliun per tahun. Tetapi manfaatnya, mengurangi macet, mengurangi polusi, mempercepat perjalanan, ini semua harus dihitung," kata Prabowo usai meninjau Stasiun Manggarai dan meresmikan Stasiun Tanah Abang Baru, Jakarta, Selasa (4/11/2025).

Prabowo menegaskan, proyek Whoosh tidak semestinya hanya dilihat dari sisi untung dan rugi, melainkan dari manfaat sosial dan ekonomi bagi masyarakat.

Menurutnya, proyek tersebut adalah bagian dari kerja sama internasional strategis yang tetap berada di bawah kendali pemerintah Indonesia.

"Jadi saya tidak, tetapi saya kira yang penting kita kuasai teknologi. Kita, we are at an edge of best practice. Dan ini ingat ya, ini simbol kerja sama kita dengan Tiongkok," ujarnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved